Banyak orang masih meragukan berita penangkapan pemilik tambang pasir Gunung Galunggung, Endang Abdul Malik, lebih dikenal dengan panggilan Endang Juta. Masyarakat lokal mengenalnya sebagai tokoh yang kaya raya.
Di platform media sosial, banyak yang mempertanyakan keabsahan informasi penangkapan tersebut. Beberapa netizen bahkan menganggap berita itu sebagai hoax, karena mereka sulit mempercayai bahwa seorang pengusaha berkecukupan seperti Endang Juta bisa ditahan oleh aparat.
“Tidak akan ditangkap kecuali langsung oleh Polda,” tulis salah satu pengguna media sosial dalam grup diskusi.
“Hoax, siapa yang kaya bisa masuk penitipan,” komentar lain yang muncul.
Sementara itu, beberapa orang menganggap berita penangkapan Endang Juta sebagai tanda perkembangan positif dalam penegakan hukum. “Jika benar, berarti keadilan semakin terwujud,” ujar salah satu komentar.
Namun, optimisme itu diimbangi dengan kecurigaan bahwa proses hukum mungkin tidak akan berjalan lancar. “Nanti keluar lagi setelah ada penyesuaian,” sindir netizen lain.
Beberapa warganet juga menyoroti dampak negatif aktivitas tambang terhadap lingkungan. “Apa yang akan terjadi dengan Gunung Galunggung setelah penambangan parah?” tanya salah satu akun.
Sebelumnya, H Iman, teman dekat Endang Juta, juga menunjukkan ketakutan atas penangkapan temannya. Menurutnya, Endang Juta adalah pria dermawan yang sering berbagi kepada warga sekitar. “Endang selalu memberikan bantuan kepada masyarakat, seperti sembako dan lain-lain,” katanya.
H Iman juga yakin bahwa usaha Endang berjalan sesuai dengan peraturan. “Kami percaya seluruh aktivitas usahanya sudah sesuai dengan hukum,” tambahnya.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kasus korupsi dalam industri pertambangan sering diikuti dengan protes masyarakat dan evaluasi kinerja aparat. Studi kasus di wilayah lain menunjukkan bahwa ketidakpercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum bisa berdampak negatif pada stabilitas sosial.
Kesimpulan. Penangkapan Endang Juta menimbulkan berbagai reaksi, mulai dari keraguan hingga harapan. Kasus ini mengingatkan kita bahwa keadilan harus menjalankan tugasnya tanpa pengaruh. Masing-masing harus sadar bahwa hukum tidak pernah mengenal kekuasaan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.