Mobil di Desa Purwarahayu, Kabupaten Tasikmalaya, Tabrakan di Dedeul Taraju, Penumpang Luka-Luka dan Kendaraan Rusak

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sebuah insiden kendaraan terjadi di Jalan Deudeul, Kecamatan Taraju, Tasikmalaya, tepat pada Selasa, 28 Oktober 2025, sekitar jam 09.00 WIB. Dalam peristiwa ini, mobil milik pemerintah Desa Purwarahayu dengan plat nomor Z 1496 N terlibat benturan dengan mobil Suzuki Grand Vitara. Akibat kejadian tersebut, satu orang mengalami luka yang cukup parah.

Sopir dari mobil dinas desa, yang bernama Agung Muharom, bekerja sebagai pegawai di Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Tasikmalaya. Sementara itu, Koko, seorang warga dan mantan punduh desa, menderita luka serius di wajahnya akibat serpihan kaca yang tertancap saat kecelakaan.

Iwan, salah satu anggota tim desa Purwarahayu, mengonfirmasi kejadian tersebut. Dia menjelaskan bahwa Koko segera dibawa ke Puskesmas Taraju untuk mendapatkan penanganan medis. “Menurut laporan yang saya dapatkan, mobil dinas desa sedang mengantar Koko untuk memperbaiki KTP di Kantor Dukcapil. Ketika berada di Jalan Deudeul Taraju, mobil tersebut bertemu dengan Suzuki Grand Vitara yang datang dari arah berlawanan dengan kecepatan yang tinggi, sehingga tabrakan tidak dapat dihindari,” katanya.

Koko, yang terkena luka yang cukup parah, langsung diangkut ke Puskesmas Taraju setelah insiden terjadi. Berkat bantuan cepat, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Proses pengangkutan mobil dinas yang terlibat kecelakaan baru selesai dilakukan sekitar jam 14.45 WIB.

Kecelakaan jalan masih menjadi masalah serius yang perlu diatasi. Data dari Lembaga Kebijakan Transportasi Darat (LKPD) menunjukkan peningkatan kecelakaan lalu lintas di tahun 2025, terutama di daerah perkotaan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpatuhan terhadap aturan lalu lintas dan kondisi jalan yang tidak optimal. Untuk mengurangi risiko kecelakaan, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keamanan jalan serta memperbaiki infrastruktur yang ada.

Studi kasus pada kecelakaan serupa di wilayah lain menunjukkan bahwa penggunaan sistem pengawas lalu lintas dan pelatihan sopir dapat mengurangi insiden bertabrakan. Pemerintah setempat juga bisa melakukan sosialisasi tentang pentingnya mengikuti peraturan lalu lintas, terutama pada pemilik kendaraan pribadi yang sering berangi-angi aturan.

Meningkatkan keamanan di jalan-jalan utama menjadi tanggung jawab bersama. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku transportasi, insiden seperti ini dapat dihindari. Mari kita berusaha bersama untuk menjaga jalan menjadi tempat yang aman bagi semua penggunanya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan