Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan drastis setelah awalnya mencatat piknya sebesar 8.354,67 saat pembukaan sesi perdagangan pada Senin (17/10/2025). Namun, tak lama kemudian, indeks tersebut melanjutkan penurunan hingga mencapai 2,94% pada sesi pertama, menurun ke level 8.028,33. Lanjut lagi, pada pukul 14.26 WIB, IHSG terus merosot dengan persentase 3,37%, mencatat angka 7.993,22. Meskipun mengalami penurunan, IHSG akhirnya menunjukkan peningkatan pada penutupan sesi perdagangan, meskipun tetap tercatat anjlok 1,87% dengan level 8.117,15.
Nafan Aji Gusta Utama, seorang ahli analisis pasar saham dari Mirae Asset Sekuritas, mengungkapkan bahwa penurunan IHSG terjadi akibat wacana perubahan metodologi perhitungan free float MSCI terhadap saham Indonesia. Metode ini menggunakan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Selain itu, pengocokan ulang emiten Indonesia sebagai bagian dari indeks global MSCI juga mempengaruhi pergerakan IHSG, karena akan dilakukan pada bulan November mendatang.
Selain faktor domestik, IHSG juga dipengaruhi oleh situasi makroekonomi global. Salah satunya adalah dinamika perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta data inflasi AS yang menunjukkan kenaikan hingga 2,9% di bulan September. Nafan menjelaskan, “Penyusunan metodologi MSCI terhadap perhitungan saham Indonesia telah diumumkan. Mereka juga melakukan konsultasi terkait metode perhitungan free float untuk konstituen saham di Indonesia.”
Analisis dari Phintraco Sekuritas juga mengungkapkan bahwa IHSG dipengaruhi oleh penurunan mayoritas saham grup konglomerasi dan saham-saham yang terkait dengan MSCI. Ini karena MSCI berencana melakukan penyesuaian metode perhitungan free float untuk saham Indonesia. Konstituen saham ini akan dipungut hingga 31 Desember 2025, dan hasilnya akan diumumkan paling lambat 30 Januari 2026. Jika disetujui, perubahan ini akan diterapkan pada review Mei 2026. Sementara di dalam negeri, investor masih menantikan laporan keuangan emiten di kuartal III 2025 dan perbaikan kondisi ekonomis di kuartal IV 2025.
Secara teknikal, IHSG mengalami breaklow di level MA20 pada 8.117 dengan kenaikan volume transaksi. Stochastic RSI juga mengalami death cross di pivot area, dengan MACD membentuk penyempitan negative slope. Hal ini menunjukkan potensi IHSG untuk uji level psikologis 8.000 pada Selasa (28/10).
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menyatakan bahwa BEI telah melakukan diskusi dengan MSCI terkait metodologi penghitungan free float. Ia mengundang MSCI untuk berkomunikasi lebih lanjut dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). “Kita sudah beberapa kali berdiskusi dengan MSCI. Untuk yang ini, karena yang disebut-sebut adalah KSEI, silahkan saja mereka menambahkan informasi lebih lanjut,” ujar Jeffrey kepada media di Gedung BEI, Jakarta, Senin (27/10).
Jeffrey menambahkan bahwa BEI akan terus berkomunikasi dengan MSCI, seperti halnya ketika ketentuan Papan Pemantauan Khusus (Full Call Auction/FCA) akibat Aktivitas Pasar Tidak Biasa (Unusual Market Activity/UMA) disebut terlalu membatasi pergerakan saham. “Kami akan proaktif untuk berdiskusi dengan MSCI. Kami sangat siap. Belum (pembicaraan tentang free float). Sama seperti sebelumnya, kami juga yang proaktif menyampaikan hal itu kepada MSCI,” tutup Jeffrey.
Menurut laporan Stockbit Sekuritas, MSCI tengah meminta masukan dari para pelaku pasar terkait rencana penggunaan Monthly Holding Composition Report yang dipublikasikan oleh PT KSEI sebagai referensi tambahan dalam menghitung free float saham Indonesia. Saat ini, emiten di Indonesia hanya melaporkan pemegang saham dengan kepemilikan lebih dari 5% kepada BEI. Berdasarkan data KSEI, free float yang dilaporkan di bawah 5% dan memberikan klasifikasi pemegang saham, sehingga memberikan gambaran yang lebih rinci terkait pemegang saham 5%.
MSCI juga mengusulkan agar free float dihitung menggunakan data kepemilikan yang dilaporkan emiten dalam keterbukaan informasi, reports, dan press release, berdasarkan metodologi mereka. Selain itu, estimasi free float juga dapat ditentukan berdasarkan data KSEI, dengan mengklasifikasikan saham script, kepemilikan korporasi, dan others sebagai non-free float. Sebagai alternatif, MSCI juga mengusulkan estimasi free float berdasarkan data KSEI, dengan mengklasifikasikan saham script dan kepemilikan korporasi sebagai non-free float. Stockbit menegaskan bahwa hal tersebut masih sebatas wacana.
“Sebagai catatan, wacana ini belum pasti diberlakukan dan masih menunggu masukan dari para pelaku pasar. MSCI akan menerima masukan hingga 31 Desember 2025, dengan hasil dari konsultasi akan diumumkan sebelum 30 Januari 2026. Jika proposal tersebut diterapkan, perubahannya akan diimplementasikan pada review indeks bulan Mei 2026,” tulis laporan Stockbit.
Keberhasilan pasaran saham Indonesia tidak lepas dari kolaborasi yang kuat antara regulator, emiten, dan investor. Dalam menghadapi tantangan global dan perubahan metodologi, kestabilan dan transparansi informasi menjadi kunci utama. Kepercayaan akan pasaran saham akan terus tumbuh jika semua pihak bekerjasama dengan baik dan memastikan bahwa informasi yang disampaikan akurat serta mudah diakses. Investor harus tetap waspada terhadap pergerakan pasar dan siap menerima perubahan yang mungkin terjadi, sambil tetap fokus pada potensi pertumbuhan jangka panjang.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.