Sentra Ekosistem Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Bergaya Modern dengan Fasilitas Unggulan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Jakarta Selatan, proses penataan Pasar Barito telah dimulai dengan pedagang mulai pindah ke Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung sejak hari ini. Inisiatif ini memungkinkan pedagang untuk bertransisi ke tempat usaha yang lebih teratur. Sekitar ini, Mujiyati, salah satu penjual makanan, mengekspresikan harinya setelah memilih kios baru di lokasi tersebut.

Sebelumnya, pada Jumat (17 Oktober), sejumlah pedagang dari kelompok JS 96 juga telah mengunjungi tempat sentra untuk melihat fasilitas dan memutuskan nomor kios yang akan ditempati, termasuk Mujiyati.

Energi positif mengisi udara saat pedagang eks Pasar Barito memulai langkah baru di lokasi baru. Perubahan lokasi ini diharapkan bisa membawa perubahan positif bagi para pelaku usaha. “Kami berharap dapat memulai kembali dengan semangat baru di sini. Semoga bisnis kita makin lancar, pelanggan bertambah, dan sentra ini menjadi tempat yang ramai. Terima kasih kepada Pemprov DKI yang telah menyediakan tempat layak ini,” kata Mujiyati, Senin (27 Oktober 2025).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut mendukung upaya ini dengan memberikan fasilitas tambahan. Untuk mendukung adaptasi pedagang, Pemprov DKI memutuskan untuk tidak memungut sewa kios selama enam bulan pertama bagi semua pedagang eks Pasar Barito. “Kami telah mengeluarkan surat peringatan tiga kali, dan sangat mendukung para pedagang. Dari 125 kios yang siap di Lenteng Agung, kami menyediakan fasilitas air dan memutuskan untuk tidak memungut sewa selama enam bulan,” tutur Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

Pramono menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memberikan waktu beradaptasi bagi pedagang. “Ketiga bulan pertama pasti sulit, karena harus sosialisasi. Namun, lokasi di dekat Stasiun Lenteng Agung merupakan keunggulan,” tambahnya.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, pembangunan sentra ini merupakan upaya Pemprov DKI untuk menyediakan fasilitas usaha yang lebih modern bagi pelaku UMKM. “Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung hadir untuk memberikan ruang usaha yang lebih nyaman dan berdaya saing. Para pedagang, termasuk mereka yang terdaftar sebagai Jakpreneur, akan mendapatkan tempat yang lebih baik dan kesempatan untuk berkembang,” jelas Ratu.

Dinas PPKUKM juga memastikan bahwa setiap pedagang difasilitasi hingga proses pemilihan kios selesai. Pemerintah juga terus memberikan bimbingan bagi pedagang yang masih menyiapkan dokumen atau memerlukan waktu beradaptasi. “Kami terus mendampingi pedagang yang belum tervalidasi atau masih ragu agar transisi berjalan lancar,” ujar Ratu.

Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung dibangun bersama dengan rencana pengembangan Taman Bendera Pusaka, yang menggabungkan Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser. Kawasan ini dilengkapi dengan area pertunjukan seni, parkir luas, toilet, musala, serta desain ramah lingkungan dan keluarga. Lokasinya mudah diakses melalui Stasiun Commuter Line Lenteng Agung, Transjakarta, dan Jak Lingko 44. Sentra ini terdiri dari 125 kios dengan berbagai fungsi, termasuk zona kuliner, amphitheater, burung, pakan hewan, serta kios tambahan.

“Kami berharap pedagang dapat naik kelas dengan dukungan fasilitas, pelatihan, dan promosi yang terintegrasi melalui program Jakpreneur,” ungkap Ratu.

Selain sebagai tempat berdagang, kawasan ini juga menjadi ruang interaksi warga, pusat edukasi fauna, dan wadah kegiatan seni dan budaya. “Kami ingin sentra ini menjadi destinasi baru bagi warga Jakarta untuk berbelanja, berekreasi, dan menikmati suasana kota yang lebih hijau,” tutup Ratu.

Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung tidak hanya menjadi tempat baru untuk pedagang eks Pasar Barito, tetapi juga destinasi baru bagi warga Jakarta untuk berinteraksi, belajar, dan menikmati kegiatan rekreasi. Dengan fasilitas modern dan dukungan Pemprov DKI, para pedagang diharapkan dapat berkembang dan berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi rakyat. Inisiatif ini juga menunjukkan komitmen Pemprov DKI dalam menciptakan lingkungan usaha yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan