Proyek Galian Lalin di Jalan Tol Simatupang Selesai Sehari Ini

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah mengakhiri implementasi rekayasa lalu lintas di Jalan TB Simatupang-Jalan RA Kartini, Jakarta Selatan, pada hari Senin, tanggal 27 Oktober 2025. Keputusan ini diambil karena proyek penggalian di daerah tersebut telah selesai dilakukan.

Menurut Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dengan penutupan rekayasa ini, rute lalu lintas di kawasan tersebut kembali ke kondisi normal. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan selama proses galian berlangsung. Pada periode tersebut, Gerbang Tol Fatmawati 2 juga ditetapkan gratis pada waktu sore hari.

Selain itu, pemberlakuan kanalisasi Gerbang Tol Fatmawati 2 telah dihentikan bersama dengan berakhirnya rekayasa lalu lintas ini. Syafrin menjelaskan bahwa penutupan ini juga dipengaruhi oleh selesainya beberapa pekerjaan konstruksi, seperti penataan simpang Fatmawati dan instalasi jaringan perpipaan.

Dinas Perhubungan DKI juga mengingatkan para pengemudi untuk terus patuh terhadap rambu lalu lintas. Selain itu, pelayanan angkutan umum di sekitar area tersebut sudah ditingkatkan. “Dengan peningkatan kinerja lalu lintas dan layanan transportasi umum, kami memutuskan untuk menghentikan rekayasa lalu lintas dan kembali ke pengaturan normal,” ujarnya.

Informasi dari akun Instagram Dishub DKI Jakarta juga menunjukkan adanya perbaikan kinerja lalu lintas selama periode rekayasa berlangsung. Selain itu, penggunaan transportasi umum di wilayah tersebut juga mengalami kenaikan.

Dengan adanya rekayasa lalu lintas yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan, Dishub DKI Jakarta berhasil meningkatkan kemudahan akses dan efisiensi transportasi di kawasan TB Simatupang-Jalan RA Kartini. Langkah-langkah yang diambil menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur dan layanan publik.

Aspek ini bukan hanya penting untuk mengurangi kemacetan, tetapi juga untuk mendukung kegiatan sehari-hari warga. Investasi dalam transportasi umum dan penataan jalan menunjukkan langkah positif dalam meningkatkan kualitas infrastruktur kota. Dengan demikian, diperlukan kedisiplinan dan kerjasama dari semua pihak untuk menjaga agar kebijakan ini tetap efektif.

Penutupan rekayasa lalu lintas ini juga mengajarkan bahwa perbaikan infrastruktur harus disertai dengan evaluasi yang baik. Dengan mengamati dampak positif yang telah dicapai, pemerintah dapat mempertimbangkan untuk menerapkannya di wilayah lainnya. Inovasi dalam pengelolaan lalu lintas tidak hanya berdampak pada pengalaman pengemudi, tetapi juga pada kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan