Jika terjadi gangguan yang membuat kereta light rail transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) berhenti, penumpang harus dievakuasi dengan berjalan kaki di atas rel kereta. Komisi V DPR RI berencana memanggil Kementerian Perhubungan dan operator LRT Jabodebek saat sidang berikutnya. Ketua Komisi V, Lasarus, mengatakan hal ini terjadi karena ketidakprofesionalan operator.
Sedangkan, pengelola LRT Jabodebek telah mengakui masalah ini. Mereka meminta maaf atas gangguan yang terjadi karena masalah listrik. Setelah kendala diatasi, LRT Jabodebek kembali beroperasi normal di semua rute.
Dalam keterangan mereka, LRT Jabodebek menjelaskan bahwa gangguan terjadi karena kendala pada sistem third rail yang berfungsi sebagai penyuplai listrik. Akibatnya, seluruh perjalanan di semua lintas pelayanan sementara tidak dapat dioperasikan. Informasi ini ditulis di akun Instagram mereka pada Sabtu (25/10).
Salah satu penumpang yang terpapar kejadian itu, Aida (25), menceritakan pengalaman ngeri saat harus berjalan kaki di lintasan LRT. Ia berangkat dari Stasiun Kuningan, Jakarta Selatan, ke Stasiun Harjamukti pada Sabtu (26/10/2025). Kereta yang dinaikinya berhenti sekitar pukul 08.41 WIB, dan evakuasi dimulai sekitar pukul 09.20 WIB. Penumpang harus berjalan kaki hingga Stasiun Rambutan, yang berjarak sekitar 800 meter.
Aida mengaku kakinya gemetar saat berjalan karena lintasan LRT termasuk jalur layang yang tinggi. Dia juga merasa takut saat berjalan karena ada celah pada beton. “Tinggi banget. Kalau bawahnya tol, lebih geter lagi. Lebih ngeri pas ada patahan beton yang agak belok dan ada gap,” ujarnya.
Menurut Konsep Teknik Kereta Api, gangguan seperti ini sering terjadi karena faktor sistem third rail yang rentan terhadap kerusakan. Hal ini bisa disebabkan oleh cuaca atau gangguan teknis lainnya. Meskipun demikian, operator harus memiliki protokol evakuasi yang jelas agar insiden seperti ini dapat diatasi dengan lebih baik.
Pengalaman Aida dan penumpang lainnya menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan penumpang harus menjadi prioritas utama. Masalah ini juga menunjukkan bahwa sistem LRT perlu ditingkatkan agar tidak terjadi gangguan serupa di masa depan.
Investasi dalam infrastruktur dan pelatihan operator sangat penting untuk mencegah insiden seperti ini. Pemerintah dan operator LRT harus bekerja sama untuk memberikan jaminan keamanan yang lebih baik bagi penumpang. Dengan demikian, LRT Jabodebek dapat menjadi moda transportasi yang lebih andal dan terpercaya.
Ketika menggunakan LRT atau moda transportasi umum lainnya, penumpang harus tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari petugas. Selalu ingat bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama, baik dari pihak operator maupun para penumpang.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.