KAI Akan Menilai Kinerja Operasional LRT Jabodebek

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

KAI Divisi LRT Jabodebek akan melaksanakan penilaian komprehensif terhadap seluruh proses operasional, meliputi aspek listrik, sistem keamanan, dan koordinasi komunikasi antar tim. Langkah ini diambil setelah terjadi gangguan pada pelayanan LRT Jabodebek pada hari Sabtu (25/10/2025), yang menyebabkan beberapa penumpang harus berjalan kaki.

“Penilaian ini menjadi landasan untuk memperbaiki keandalan operasional di masa depan,” ungkap Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, dalam pernyataan tertulis, Minggu (26/10/2025).

Mahendro menuturkan, KAI secara berkala menjalankan pelatihan dan simulasi penanganan situasi darurat di beberapa lokasi seperti Stasiun Kuningan, Ciracas, dan Bekasi Barat. Aksi ini bertujuan memastikan seluruh pegawai memiliki respons cepat dan kerja sama yang optimal dalam menghadapi keadaan darurat.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapan tim, sistem, dan fasilitas agar layanan semakin handal. Setiap insiden menjadi pelajaran bagi kami untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap LRT Jabodebek,” katanya.

KAI juga mengucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang LRT Jabodebek. Dalam situasi itu, KAI memahami bahwa pengalaman berjalan di sepanjang rel bukanlah hal yang menyenangkan bagi pengguna.

“Oleh karena itu, kami juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh pengguna yang tetap tenang serta patuh pada arahan petugas selama proses evakuasi berlangsung. Berkat kerjasama penumpang, seluruh proses evakuasi dapat berjalan dengan aman dan terkontrol hingga semua penumpang tiba di stasiun terdekat dengan selamat,” ujar Mahendro.

Mahendro juga mengapresiasi seluruh petugas di kereta maupun di stasiun yang telah menerapkan prosedur tanggap darurat sesuai standar operasional (SOP). Tiap langkah dilakukan dengan teliti dan terkoordinasi dengan Operations Control Centre (OCC) untuk memastikan keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama.

Prosedur evakuasi di LRT Jabodebek dirancang dengan memperhatikan standar keamanan bagi penumpang maupun petugas. Sebelum evakuasi dimulai, aliran listrik dari third rail dipastikan tidak aktif sepenuhnya untuk menjamin keselamatan.

“Dalam keadaan tertentu ketika kereta tidak bisa melanjutkan perjalanan, penumpang diajarkan menuju stasiun terdekat melalui walkway dengan pemanduan petugas,” penutup Mahendro.

Kesalahan operasional seperti yang terjadi bukanlah hal yang diinginkan, tetapi peningkatan keandalan sistem dan pelatihan berkelanjutan dapat mengurangi risiko serupa di masa depan. KAI harus terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang aman, nyaman, dan terpercaya.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan