Jakarta Waspada Banjir di 41 Titik Akibat Hujan Katulampa Siaga Tinggi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Peningkatan tingkat air di Bendung Katulampa dan Pos Pantau Sunter Hulu menimbulkan ketakutan akan banjir di Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengeluarkan peringatan Siaga 3 kepada warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai.

Pada pukul 19.00 WIB, tinggi air di Bendung Katulampa mencapai 120 cm. Petugas BPBD DKI melalui akun Instagramnya, @bpbddkijakarta, Senin (27/10/2025), memperingatkan masyarakat untuk lebih waspada. Kondisi cuaca di sekitar Bendung Katulampa saat itu diguyurkan hujan ringan.

Di Pos Pantau Sunter Hulu, juga pada pukul 19.00 WIB, level air naik hingga 180 cm. Status keamanan di lokasi tersebut juga ditingkatkan menjadi Siaga 3. Pihak BPBD telah menyiapkan 41 daerah yang harus bersiap-siap menghadapi banjir. Dari jumlah tersebut, 20 wilayah terkait dengan kenaikan air di Bendung Katulampa, dan 21 lainnya terkait dengan Pos Pantau Sunter Hulu.

Warga di daerah Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Pejaten Timur, Rajawali, Pengadegan, Cikoko, Kebon Baru, Bukit Duri, Manggarai, Kalisari, Baru, Cijantung, Gedong, Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, Kampung Melayu, dan Kebon Manggis harus berhati-hati. Air di Bendung Katulampa diperkirakan akan tiba di Pintu Air dalam waktu 6 sampai 9 jam.

Sementara itu, di wilayah Bambu Apus, Clilangkap, Pondok Ranggon, Setu, Lubang Buaya, Pondok Bambu, Pondok Kelapa, Cipinang, Cipinang Melayu, Cipinang Muara, Duren Sawit, Jatinegara Kaum, Kayu Putih, Pulogadung, Sumur Batu, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur, Kebon Bawang, Rawa Badak Selatan, Rawa Badak Utara, dan Sungai Bambu, air diperkirakan akan mencapai Pintu Air Pulogadung dalam waktu 4 jam.

Setiap tanda-tanda peringatan ini harus diambil serius oleh masyarakat untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Persiapan yang matang dan responsif sanggup mengurangi dampak negatif banjir terhadap masyarakat.

Data terkini menunjukkan bahwa musim hujan tahun ini diprediksi akan lebih intensif dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menambah risiko terjadinya banjir di wilayah perkotaan seperti Jakarta. Sebagai reaksi, pemerintah setempat terus memantau situasi dan menjaga komunikasi yang jelas dengan warga. Warga juga dianjurkan untuk selalu memperbarui informasi terkini tentang kondisi banjir melalui saluran resmi.

Banjir bukan hanya masalah yang dapat diabaikan, tetapi juga ancaman serius yang memerlukan tanggung jawab bersama. Persiapan yang baik dan kebekuan yang cepat bisa jadi beda antara kehilangan dan keselamatan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan