Ahli kesehatan menjelaskan bahwa perubahan warna dan bentuk feses dapat menjadi petunjuk terdapat masalah kesehatan pada tubuh. Feses yang sehat biasanya berwarna cokelat, berbentuk lonjong, dan mudah dikeluarkan. Variasi warna dan tekstur feses sering terjadi, namun perubahan tertentu bisa menjadi tanda serius.
Jika feses tampak kemerahan, hal ini mungkin menunjukkan adanya darah dalam kotoran. Warna merah tua atau gelap bisa menunjuk pada perdarahan di bagian atas sistem pencernaan, seperti lambung atau kerongkongan. Sementara warna merah terang mungkin mengindikasikan gangguan di usus besar atau rektum. Beberapa penyebab perdarahan tersebut termasuk wasir, fisura anus, kolitis ulseratif, divertikulosis, hingga kanker usus besar.
Pemeriksaan medis segera diperlukan jika perdarahan berlanjut untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat. Peningkatan warna feses juga bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Misalnya, konsumsi bit, cranberry, atau sup tomat dapat memberikan warna kemerahan pada feses. Sedangkan konsumsi bayam dan kale bisa menyebabkan feses berwarna hijau, sementara ubi jalar, wortel, atau kunyit dapat membuat feses berwarna kuning.
Namun, jika feses hijau dan encer (diare) disertai rasa tidak enak badan, ini bisa menandakan infeksi sistem pencernaan seperti salmonella, giardia, atau norovirus. Feses berwarna kuning juga dapat menunjukkan gangguan serapan lemak, yang umum terjadi pada kondisi celiac atau penyakit Crohn, seperti yang dijelaskan oleh ahli pencernaan Dr. Nigma Talib.
Perubahan bentuk feses juga bisa menandakan masalah dengan sistem pencernaan. Misalnya, feses yang sangat keras atau sulit dikeluarkan mungkin menunjukkan kekurangan serat. Sementara feses encer atau diare bisa terjadi karena konsumsi terlalu banyak fruktosa. Setiap orang memiliki pola buang air besar yang berbeda, dengan rentang normal antara tiga hari sekali hingga tiga kali seminggu.
Dalam konteks kanker usus besar, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan. Gejala yang mengkhawatirkan meliputi perubahan tiba-tiba dalam kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit yang lebih sering. Pendarahan rektum, adanya darah pada feses, ketidaknyamanan perut yang berkepanjangan, perasaan usus tidak sepenuhnya kosong setelah buang air besar, kelemahan, atau penurunan berat badan tanpa penyebab jelas juga bisa menjadi tanda-tanda kritis.
Jaga kesadaran terhadap perubahan tubuh, karena deteksi dini dapat memainkan peran penting dalam menanggulangi berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker usus besar. Jaga pola makan sehat, konsumsi serat cukup, dan konsultasikan dengan ahli kesehatan jika mengalami gejala aneh. Ingat, tubuh adalah wahana terbaik kita dan perhatian terhadap perubahan kecil dapat membuat perbedaan besar.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.