Sopir Ambulans di Ciamis Meninggal saat Mengerjakan Tugas Pengantar Jenazah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Ciamis, Jawa Barat, seorang sopir ambulans identik dengan nama Wahyu, berusia 48 tahun, yang berasal dari Dusun Hujung Tiwu 2, Desa Hujung Tiwu, Kecamatan Panjalu, meninggal tak lama setelah menyelesaikan tugas mengantarkan jenazah seorang warga lokal, Ibu Lilih, usia 45 tahun. Kejadian ini tercatat dalam sebuah rekaman video yang kemudian tersebar luas di berbagai platform media sosial.

Dari videonya, terlihat mobil ambulans yang dipimpin Wahyu sampai di lokasi rumah duka di Panjalu. Setelah sampai, mobil tersebut diparkir mundur agar proses pengambilan jenazah dapat berlangsung dengan lancar. Ketika keluarga dan warga tengah memindahkan jenazah dari bagian belakang kendaraan, ada satu warga yang mendekati pintu depan mobil. Di situ, mereka menemukan Wahyu terpelanting pada kursi, tampak tidak sadarkan diri dan sebagian tubuhnya terhalang oleh pintu mobil.

Dalam video, seorang warga dengan peci hitam mendekati mobil, dan saat pintu sedikit dibuka, Wahyu terjatuh ke tanah. Sangat cepat, warga sekitar langsung menolongnya. Kepala Dusun Hujung Tiwu 2, Rudi Soleh Komarudin, mengonfirmasi kejadian tersebut. Menurutnya, insiden itu terjadi pada Jumat sore, sekitar pukul 16.30 WIB.

“Benar adanya, pada hari Jumat sore ketika jenazah diturunkan, Wahyu justru jatuh tak sadar seperti yang terlihat di video,” papar Rudi ketika dihubungi detikJabar, Minggu (26/10). Setelah kehilangan kesadaran, Wahyu segera dibawa ke puskesmas terdekat dengan menggunakan ambulans yang sama yang sebelumnya digunakan untuk mengantarkan jenazah. Namun, hasilnya mengejutkan. Dokter menyatakan bahwa Wahyu telah meninggal dunia.

Mengungkap lebih jauh, Rudi menuturkan bahwa saat Wahyu mengantarkan jenazah ke Ciamis, kondisinya terlihat baik. Bahkan, selama perjalanan, Wahyu sempat berinteraksi dengan keluarga almarhumah, Ibu Lilis, dengan bertanya apakah mereka akan melakukan salat Asar terlebih dahulu atau di Panjalu. “Kondisinya normal, sehat. Sehari-hari dia aktif sebagai sopir, bahkan baru saja beraktivitas di Bandung. Dia sedang siap di garasi Bandung ketika dikontak untuk mengantarkan jenazah ke Panjalu,” jelasnya.

Rudi juga mengatakan bahwa menurut informasi dari keluarga, Wahyu sebelumnya menderita penyakit perut atau maag. “Dia mengalami gangguan lambung, mungkin juga kelesuan. Dan pada hari Jumat, ia telah dimakamkan,” terangnya.

Kejadian yang mengejutkan ini mengingatkan kita akan pentingnya kesehatan dan kesadaran diri dalam menjalankan pekerjaan, terutama bagi mereka yang sering bekerja dengan tekanan tinggi. Wahyu, yang telah selalu siap membantu dalam situasi kritis, justru kehilangan nyawanya saat melaksanakan misinya. Semoga restunya dimokakan di sisi Allah.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan