Skuat pemuda sepak bola Tasikmalaya siap berkompetisi di Jakarta International Stadium

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Skuad belia Great Talent Raise Academy dari Tasikmalaya mengantarkan harapan tinggi dalam ajang Indonesia Grassroot Championship Cup 2025, yang digelar di Jakarta International Stadium selama tiga hari mulai 24 Oktober 2025. Pelatih Andi Tubagus mengaku telah mempertajam tim melalui latihan intensif, dan semua anggota tim dalam kondisi optimal untuk berkompetisi.

“Syukur, segala persiapan berjalan mulus. Para pemain siap memberikan kontribusi terbaik untuk Tasikmalaya. Kami ingin menunjukkan bahwa kota kita juga memiliki bakat yang berprestasi,” ungkap Andi.

GTR Academy mengirimkan 15 pemain, termasuk dua penjaga gawang dan 13 pemain lapangan. Tim ini terdaftar di Grup 2 bersama dengan Bogor City Soccer School, SSB Tampoenek Junior Jambi, dan AC Bola FC Cepu Blora. Menurut manajer resmi, Pipin Jaenal Aripin, turnamen nasional ini bukan hanya tentang hasil, tetapi juga pengalaman valualbel bagi para pemain muda.

“Penting bagi anak-anak untuk menikmati setiap pertandingan dengan semangat yang tinggi. Fokus dan sportsmanshiplah yang kami tetapkan sebagai prioritas utama. Hasil bisa menjadi tambahan positif,” ujarnya.

Tim ini sudah berlatih di berbagai ajang nasional, seperti La Liga Bandung yang berafiliasi dengan Barcelona, serta Liga Anak Indonesia di Jakarta. “Kompetisi seperti ini memahami pembentukan mental dan karakter yang kokoh bagi karir sepak bola mereka,” tambah Pipin.

Ketua Askot PSSI Tasikmalaya, H. Wahid, memberikan dukungan penuh saat tim berangkat dari Bale Kota pada Kamis tanggal 23 Oktober 2025. Ia mendorong GTR Academy untuk bisa mewakili daerah dengan baik bersama tim DK Private dan Galuh Putra.

Turnamen ini diikuti lebih dari seratus tim dari seluruh Indonesia. Sistemnya meliputi babak grup dan fase gugur untuk menentukan juara nasional. “Kami bangga dan mendukung anak-anak ini. Semoga mereka bisa membangkitkan nama Tasikmalaya di level nasional,” katanya.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kompetisi sepak bola remaja semakinlah intensif, dengan banyak klub mengembangkan program akademi untuk mengembangkan bakat lokal. Studi kasus dari tim-tim sukses menunjukkan bahwa dukungan mental dan fisik menjadi kunci keberhasilan.

Analisis unik dan simplifikasi: Pengembangan bakat sepak bola pada usia muda bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan mental yang tangguh. Para pelatih dan manajer harus memberikan dukungan yang holistik agar pemain mampu bersaing di tingkat nasional.

Setiap pertandingan adalah peluang untuk belajar dan tumbuh. Jadi, semakin banyak pengalaman yang dikumpulkan, semangat juara akan semakin terasah. Mari kita dukung semangat mereka dalam mengarungi tantangan ini dengan tekad yang kuat dan semangat olahraga yang tinggi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan