Sekolah Rakyat di Sukoharjo Bakal Selesai Juli Selanjutnya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Sosial telah mengonfirmasi bahwa proses pembangunan Sekolah Rakyat permanen di Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, akan segera dimulai dalam tahun ini. Informasi ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo saat melakukan kunjungan inspeksi ke lokasi bersama pejabat pemerintah setempat.

“Lahan seluas 5,1 hektare telah dinyatakan layak oleh Kementerian PUPR dan akan menjadi salah satu dari 104 lokasi pembangunan Sekolah Rakyat permanen yang dijadwalkan pada tahap pertama,” kata Agus Jabo pada Sabtu (25/10/2025).

Fasilitas sekolah ini akan menjadi rumah bagi dua sekolah rintisan dari Solo, yakni Sekolah Rakyat Dasar (SRD) 2 Surakarta dengan jumlah siswa 50 dan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Solo yang memiliki 200 siswa. Kedua sekolah tersebut akan dipindahkan ke gedung baru ini nantinya.

Agus Jabo menjelaskan bahwa pembangunan akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas lengkap, mulai dari ruang kelas, asrama, laboratorium, perpustakaan, tempat ibadah, aula, dapur, ruang makan, lapangan olahraga, hingga asrama untuk guru dan tenaga pendidik. Setiap sekolah permanen direncanakan dapat menampung 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Selain itu, setiap siswa akan mendapatkan delapan setel seragam dan satu laptop.

Meski ditujukan bagi keluarga miskin dari desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), Agus menegaskan bahwa kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat akan setara dengan sekolah unggulan lainnya. “Presiden Prabowo ingin memutus rantai kemiskinan, memuliakan rakyat kecil, dan membangun harapan baru agar anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa bersekolah dan mewujudkan cita-citanya,” ujarnya dengan tegas.

Untuk Provinsi Jawa Tengah, estimasi anggaran pembangunan Sekolah Rakyat permanen mencapai antara Rp200-230 miliar, sesuai dengan luas lahan dan kebutuhan fasilitas yang dibutuhkan. “Kami telah membentuk satgas lintas kementerian untuk sekolah rakyat, yang melibatkan Kemensos, Kemendikdasmen, Kemenag, KemenPUPR, BKN, hingga TNI AD, untuk memastikan pembinaan disiplin dan karakter siswa,” jelasnya.

Proyek ini ditargetkan selesai sebelum tahun ajaran baru Juli 2026, sehingga siswa dari Solo dapat langsung menempati gedung sekolah baru. “Juli 2026, sekolah permanen di Sukoharjo ini sudah siap menerima siswa baru dan menampung siswa rintisan dari Solo,” tambahnya.

Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, menyampaikan rasa bangganya atas kesempatan ini. “Pendidikan adalah eskalator kehidupan yang bisa membalikkan nasib orang dan memutus rantai kemiskinan. Sukoharjo bangga bisa berkontribusi mewujudkan visi Presiden Prabowo agar anak-anak Indonesia menjadi generasi unggul dan berprestasi,” ucapnya.

Tahun ini, total 104 sekolah rakyat permanen akan dibangun dari 166 sekolah rakyat rintisan yang sedang beroperasi di berbagai daerah di Indonesia. Hadir sama dalam acara tersebut antara lain Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo, Kepala Dinas PUPR Sukoharjo Bowo Sutopo Dwi Atmojo, Kepala Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta Nova Dwiyanto Suli, serta jajaran staf khusus Menteri Sosial.

Inisiatif pembangunan Sekolah Rakyat permanen ini bukan hanya tentang mendirikan bangunan, tetapi juga tentang memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak dari berbagai latar belakang untuk tumbuh dan berkembang. Dengan dukungan fasilitas dan kurikulum yang berkualitas, diharapkan generasi muda Indonesia akan memiliki masa depan yang lebih cerah.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan