Rencana Pemberian Dana Negara untuk Pangan dan Kesehatan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, telah menyampaikan hasil realisasi belanjaan pemerintah dalam bidang pangan dan kesehatan selama setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Upaya untuk menjaga stabilitas harga dan produksi pangan di negara ini dilakukan melalui empat program utama.

Program pertama berfokus pada subsidi non-energi, termasuk KUR dan pupuk, dengan dana yang dialokasikan mencapai Rp 52,4 triliun. Selanjutnya, program subsidi atau kompensasi energi telah terwujud dengan belanja negara sebesar Rp 192,2 triliun. Program ketiga terkait lumbung pangan, dengan realisasi pemakaian dana mencapai Rp 8,0 triliun. Sedangkan program terakhir adalah suntikan dana ke Badan Urusan Logistik (Bulog) dan cadangan pangan, dengan belanjaan sebesar Rp 22,1 triliun.

Menurut Purbaya, program-program tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan sebagai pilar utama kemandirian bangsa. Melalui upaya ini, produksi beras nasional mampu mencapai 33,2 juta ton, cadangan pemerintah mencapai 4,2 juta ton, harga gabah stabil di Rp 6.500 per kilogram, dan NTP (Nasil Tingkat Penduduk) capai 124,36, yang merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah. Tujuan utama adalah untuk mengukuhkan ketahanan nasional, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan kualitas UMKM.

Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan dana sebesar Rp 132,4 triliun untuk sektor kesehatan dalam setahun pemerintahan Prabowo. Anggaran ini dibagi menjadi dua bidang utama: sarana dan prasarana kesehatan dengan belanjaan Rp 46,8 triliun, serta layanan kesehatan masyarakat sebesar Rp 75,9 triliun. Melalui program ini, sebanyak 38 juta warga telah mendapatkan manfaat dari Cek Kesehatan Gratis (CKG), 96,8 juta warga menerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan 66 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kelas D atau D Pratama telah ditingkatkan menjadi kelas C. CKG melayani berbagai kelompok, termasuk bayi, ibu hamil, anak sekolah, hingga lansia, dan program ini akan terus diperluas di berbagai daerah.

Data terbaru menunjukkan bahwa investasi dalam pangan dan kesehatan telah memberikan dampak signifikan. Studi menunjukkan bahwa penjualan beras lokal meningkat seiring dengan peningkatan produksi, sementara program kesehatan telah mengurangi beban biaya medis bagi masyarakat. Infografis yang relevan menunjukkan bahwa program CKG dan JKN telah mengurangi angka kesulitan akses kesehatan di daerah terpencil.

Peningkatan ketahanan pangan dan akses kesehatan untuk semua warga harus menjadi prioritas agar bangsa lebih kuat. Duka dan kemajuan dalam kedua sektor ini akan menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih sejahtera.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan