Joget ala Trump Menghibur dengan Jokes Tentang Penjara Anwar Ibrahim

Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan kunjungan ke Malaysia untuk menghadiri KTT ASEAN ke-47. Selama kehadirannya di negara tersebut, Trump terlihat ikut berjoget bersama para penari tradisional dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Trump tiba di Kuala Lumpur International Airport pada pagi hari, di mana dia disambut langsung oleh Anwar Ibrahim di landasan pacu bandara. Upacara penyambutan yang dihadirkan oleh Malaysia menyuguhkan penari dan musik khas yang menggambarkan warisan budaya negara itu. Dalam satu video, Trump dan Anwar terlihat bergoyang bersama-sama dengan para penari yang memakai pakaian tradisional yang meliputi gaya Melayu hingga India. Setelah sesi tari berakhir, Trump bertepuk tangan dan berjalan bersama Anwar.

Trump sebelumnya telah beberapa kali absen dalam KTT ASEAN selama masa jabatan pertamanya. Setelah mengunjungi Malaysia, Trump akan menggelar perundingan perdagangan yang berisiko tinggi dengan China. Dia dijadwalkan untuk bertemu Presiden Xi Jinping di Korea Selatan pada hari terakhir perjalanannya dalam upaya mencari kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang yang sedang berlangsung.

Trump juga mengungkapkan kemungkinan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, untuk pertama kalinya sejak 2019. Dia mengatakan diri sendiri terbuka untuk pertemuan tersebut. Selain Malaysia, Trump juga akan mengunjungi Jepang. Dalam expressing kepada wartawan di Air Force One, dia menyatakan harapan akan mencapai “kesepakatan komprehensif” dengan Xi Jinping. Dia juga berharap China akan setuju untuk menghindari tarif impor sebesar 100 persen yang akan mulai berlaku pada 1 November.

Selain momen berjoget, Trump juga mendapat candaan dari Anwar Ibrahim terkait dengan penjara. Anwar menyampaikan lelucon tersebut saat berbicara setelah penandatanganan perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja. Awalnya, Anwar memuji Trump sebagai pemimpin yang berani mengambil langkah-langkah untuk perdamaian. Dia menyebut pemimpin perlu berani mengabaikan aturan untuk mencapai tujuan damai dan mencontohkan Trump yang melanggar protokol keamanan saat mengajak Anwar naik mobil kepresidenan AS saat tiba di Malaysia.

“Dunia membutuhkan pemimpin yang kuat dalam mendorong perdamaian, dan untuk itu, kita harus siap mengabaikan beberapa aturan. Seperti yang Anda lakukan hari ini saat Presiden tiba dan mengajak saya naik ke mobilnya. Saya bilang, ‘itu melanggar aturan keamanan dan protokol,’ dan Anda dengan senang hati melanggarnya,” ujar Anwar sambil tertawa. Trump yang duduk di sebelahnya juga tertawa dan menyebut momen tersebut menyenangkan.

Anwar kemudian melanjutkan dengan bercanda mengenai kesamaan antara dirinya dan Trump. “Dan kami memiliki banyak kesamaan. Saya pernah dipenjara, tetapi Anda hampir dipenjara,” katanya. Anwar pernah dipenjara atas tuduhan korupsi dan sodomi, yang dia bantah dan katanya bermotif politik.

Sementara itu, Trump dijatuhi hukuman tahun lalu atas tuduhan kejahatan terkait pembayaran uang tutup mulut untuk mempengaruhi hasil pemilu 2016, tetapi hakim memberikan pembebasan tanpa syarat. Tuduhan tersebut telah dibantah oleh Trump. Dalam pertemuan tersebut, Trump juga sempat melontarkan lelucon. Dia bercerita tentang telepon yang dilakukan saat berada di resor golf di Skotlandia dengan Anwar, PM Thailand, dan PM Kamboja mengenai konflik perbatasan Kamboja-Thailand pada Juli lalu. Trump bercanda bahwa konflik tersebut membuat dirinya kehilangan momen bermain golf.

Trump menyebut dirinya melakukan panggilan telepon saat berada di resor golfnya di Skotlandia. Sambil bercanda, dia mengatakan konflik itu membuat dirinya kehilangan momen bermain golf. “Saya bilang, ini jauh lebih penting daripada bermain golf, jadi kami duduk di sana sepanjang hari, menelepon. Anda membuat saya kehilangan hiburan yang sangat bagus, tapi ini jauh lebih menyenangkan bagi saya, karena Anda menyelamatkan orang,” ujarnya.

Interaksi antara Trump dan Anwar telah menampilkan sisi santai dan humornya, meskipun kedua pemimpin tersebut memiliki latar belakang yang berbeda. Trump, yang dikenal sebagai pengusaha dan politisi yang kontroversial, menunjukkan kemampuannya untuk berinteraksi dengan pemimpin lain dalam konteks internasional. Sementara Anwar, yang pernah menjadi aktivis dan kemudian pemimpin oposisi selama tahun-tahun, menunjukkan keahliannya dalam menjalin hubungan dengan pemimpin dunia. Momen-momen ini tidak hanya menampilkan hubungan diplomasi antara Amerika Serikat dan Malaysia, tetapi juga memberikan wawasan tentang gaya kepemimpinan yang berbeda namun efektif dalam mencapai tujuan bersama.

Trump dan Anwar telah menunjukkan bagaimana interaksi antar pemimpin dapat berlangsung dengan santai dan bercanda, meskipun mereka memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda. Momen-momen ini tidak hanya menampilkan hubungan diplomasi antara Amerika Serikat dan Malaysia, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana kepemimpinan yang berbeda dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam dunia politik yang sering kali terlihat serius dan formal, interaksi seperti ini menghadirkan sisi manusia yang lebih dekat dan meringankan beban politiekeber.

Baca juga Berita lainnya di News Page