Warga Thailand berkumpul di Rumah Sakit Chulalongkorn, Bangkok, untuk menyampaikan penghormatan terakhir kepada Ibu Suri Sirikit, ibunda Raja Maha Vajiralongkorn, yang meninggal pada malam Jumat, 24 Oktober. Kerana Thailand telah mengumumkan wafatnya Ibu Suri Sirikit, istri Raja Bhumibol Adulyadej yang sudah tiada, pada usia 93 tahun, saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Memorial Raja Chulalongkorn.
Kerajaan Thailand mengungkapkan bahwa Sirikit telah menerima perawatan medis sejak 2019 karena beberapa penyakit kronis, termasuk infeksi darah yang dialaminya pada bulan ini. Pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025, banyak warga Thailand memakai pakaian hitam berkumpul di depan rumah sakit tersebut untuk menyampaikan belasungkawa, sementara persiapan pemakaman kerajaan sedang berlangsung. Suasana di sekitar kompleks rumah sakit penuh duka, dengan beberapa orang terlihat menangis dan memegang foto Ibu Suri Sirikit ataupun bersama suaminya, Raja Bhumibol.
Mendiang Sirikit dan Raja Bhumibol menjadi figur yang sangat dihormati selama hampir 70 tahun memimpin Thailand. Meskipun Raja Vajiralongkorn telah memegang takhta selama sekitar sepuluh tahun terakhir, banyak yang masih memberikan penghormatan tinggi kepada Raja Bhumibol sebagai pemimpin yang kuat dan Sirikit sebagai pendamping setia.
Raja Vajiralongkorn telah memerintahkan agar upacara pemakaman diadakan dengan kehormatan tertinggi sesuai tradisi kerajaan. Jenazah Ibu Suri disemayamkan di aula Singgasana Dusit Maha Prasat di Grand Palace Bangkok. Selama satu tahun sejak wafatnya, seluruh anggota keluarga kerajaan dan pejabat istana diharuskan menjalani masa berkabung. Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, menghentikan rencananya untuk pergi ke Malaysia menanggapi KTT ASEAN, dan memimpin rapat khusus kabinet untuk membahas rencana pemakaman. Bendera setengah tiang dikibarkan di berbagai gedung pemerintahan sebagai tanda penghormatan.
Ibu Suri Sirikit bukan hanya seorang tokoh istana, melainkan juga simbol persatuan dan keberagaman bagi rakyat Thailand. Sebagai pendamping Raja Bhumibol, dia memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasional selama dekade-dekade. Dalam menghadapi kepergiannya, rakyat tidak hanya berduka atas hilangnya sosok yang dicintai, tetapi juga merasa kehilangan bagian penting dari sejarah dan budaya negara. Peninggalan Sirikit akan terus diingat sebagai warisan yang tak ternilai, menginspirasi generasi mendatang untuk menjaga nilai-nilai yang dia wujudkan.
Dalam momen duka ini, penting untuk merenungkan bagaimana seorang tokoh seperti Ibu Suri Sirikit dapat meneguhkan semangat kekeluargaan dan kebanggaan nasional. Meskipun ia telah pergi, spiritnya akan terus hidup dalam hati rakyat Thailand. Mari kita menghargai dan melestarikan warisan yang ia tinggalkan, bukan hanya sebagai ratu, tetapi sebagai ibu yang mencintai dan melindungi bangsanya.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.