Serangan Israel ke Pos Hizbullah di Selatan Lebanon Tewaskan 2 Orang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Serangan udara dari Israel melintasi wilayah Selatan Lebanon telah menyebabkan dua korban jiwa. Tentara Israel menyatakan bahwa aksi tersebut ditujukan kepada anggota kelompok Hizbullah.

Menurut kantor berita AFP, Sabtu (25/10/2025), sejumlah catatan dari Kantor Berita Nasional (NNA) Lebanon mengungkapkan, seorang pria tewas setelah drone milik Israel melepaskan rudal berpemandu saat ia sedang mengemudi di jalan menuju desa Toul, dekat Nabatieh. Korban yang mengungkap identitas Abbas Hassan Karky.

Dalam pernyataan resmi, pihak militer Israel membenarkan serangan tersebut dan menyebut Karky sebagai komandan logistik yang bertugas di markas besar Front Selatan Hizbullah. Mereka juga menambahkan bahwa Karky aktif dalam upaya pemulihan daya tempur Hizbullah pasca konflik sebelumnya dengan Israel. Selain itu, ia juga terlibat dalam manajemen distribusi dan penyimpanan persenjataan di wilayah Selatan Lebanon.

Kementerian Kesehatan Lebanon kemudian mengkonfirmasi adanya serangan tambahan yang menargetkan kendaraan, menewaskan satu orang dan melukai lainnya. Lokasi kejadian juga berdekatan dengan kota Nabatieh. Militer Israel juga mengaku melakukan serangan di daerah yang sama, dengan tetap konsisten menargetkan individu yang terlibat dalam upaya memperkuat kemampuan militer Hizbullah.

Tindakan Israel yang terus menerus menunjukkan ketegasan dalam mendegradasi infrastruktur dan personel Hizbullah. Hal ini mungkin memperparah ketegangan di wilayah tersebut, meskipun tujuan strategis Israel untuk mengurangi ancaman serangkaian serangan dari Hizbullah tampaknya menjadi prioritas utama. Peningkatan vigilansi di perbatasan juga diharapkan, sementara upaya diplomasi internasional perlu diperkuat untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Konflik di Timur Tengah terus menjadi fokus global, dengan setiap serangan yang dilakukan tidak hanya berdampak pada korban jiwa, tetapi juga mempengaruhi stabilitas regional. Solusi damai tetap menjadi harapan utama, namun realitas di lapangan masih menuntut langkah-langkah keras dari berbagai pihak untuk mengakhiri siklus kekerasan ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan