Di ibu kota negara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah menyampaikan bahwa produksi minyak nasional saat ini mencapai sekitar 605 ribu barel per hari (BPH). Angka ini sudah melebihi target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini dan lebih tinggi dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya yang hanya mencapai 580 ribu BPH. Namun, Bahlil menegaskan bahwa Indonesia masih terpaksa mengimpor minyak sebesar 1 juta barel setiap harinya.
Dalam acara Penghargaan Subroto pada 26 Oktober 2025, Bahlil mengungkapkan, “Sekarang kita masih mengimpor sekitar 1 juta barel per hari. Tanpa meningkatkan produksi, kami tidak mungkin menjadi swasembada.” Untuk mengurangi ketergantungan pada impor, pemerintah berencana meningkatkan penggunaan biodiesel dalam solar menjadi 50% atau B50 sejak tahun depan. Bahlil menyadari tantangan yang besar, terutama bagi industri dan pengusaha, namun ia pastikan bahwa formulasi baru ini akan dipatuhi dengan ketat agar harganya tetap terjangkau.
Sambil membahas strategi pengurangan impor, Bahlil juga memaparkan rencana pemerintah untuk melegalkan 45.000 sumur minyak rakyat yang beroperasi sejak masa penjajahan. Langkah ini diambil melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 tahun 2025, yang memperbolehkan BUMD, koperasi, dan UMKM daerah untuk mengelola sumur tersebut. Menurut Bahlil, ini bukan hanya untuk menaikkan produksi, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan rencana ini telah mendapat arahan langsung Presiden, dengan syarat utama menjaga kelestarian lingkungan, keselamatan kerja, dan kepatuhan terhadap ketentuan K3S serta pembelian minyak dengan harga ICP 80%.
Bahlil pun merinci bahwa ide melegalkan sumur minyak rakyat sudah lama dibahas, namun baru dijalankan tahun ini. “Kita ciptakan terobosan baru. Dengan arahan Presiden, 45 ribu sumur masyarakat dapat dikelola dengan syarat lingkungan dan keselamatan yang terjamin,” ujarnya.
Sementara itu, untuk mereduksi impor minyak, pemerintah juga berencana menginjeksi campuran biodiesel pada BBM solar hingga 50%, atau yang dikenal sebagai B50, tahun depan. Bahlil mengakui tantangan besar ini, terutama bagi kontraktor dan pengusaha tambang, karena naiknya biaya dari B35 ke B40. Namun, ia menambahkan bahwa pemerintah tengah mencari solusi agar harga tetap stabil. “Sekarang kami mencari celah agar B50 dapat diterapkan tanpa menimbulkan kenaikan harga yang signifikan,” katanya.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak dan meningkatkan produksi domestik. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya melalui pengelolaan sumur minyak rakyat yang telah ada sejak lama.
Tidak hanya itu, rencana melegalkan sumur minyak rakyat telah menjadi poin pokok pembahasan sejak lama. Namun, baru tahun ini langkah tersebut dijalankan dengan penuh keseriusan. Dengan bantuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025, sumur-sumur tersebut dapat dikelola oleh BUMD, koperasi, dan UMKM daerah. Bahlil menegaskan bahwa ini bukan hanya tentang produksi, tetapi juga tentang kesejahteraan rakyat.
Dengan arahan Presiden, 45.000 sumur minyak rakyat ini akan dikelola dengan syarat ketat, termasuk pelestarian lingkungan dan keselamatan kerja. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positively bagi ekonomi lokal. “Kita menciptakan terobosan baru. Dengan syarat-syarat yang jelas, rakyat bisa bekerja dengan aman dan nyaman,” tambahnya.
Dengan semakin meningkatnya produksi dan pengelolaan sumur minyak rakyat, diharapkan Indonesia dapat mengurangi impor minyak dan meningkatkan swasembada energi. Langkah-langkah ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya melalui pengelolaan sumur minyak rakyat yang telah ada sejak lama.
Sementara itu, untuk mereduksi impor minyak, pemerintah juga berencana menginjeksi campuran biodiesel pada BBM solar hingga 50%, atau yang dikenal sebagai B50, tahun depan. Bahlil mengakui tantangan besar ini, terutama bagi kontraktor dan pengusaha tambang, karena naiknya biaya dari B35 ke B40. Namun, ia menambahkan bahwa pemerintah tengah mencari solusi agar harga tetap stabil. “Sekarang kami mencari celah agar B50 dapat diterapkan tanpa menimbulkan kenaikan harga yang signifikan,” katanya.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak dan meningkatkan produksi domestik. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya melalui pengelolaan sumur minyak rakyat yang telah ada sejak lama.
Sementara itu, rencana melegalkan sumur minyak rakyat telah menjadi poin pokok pembahasan sejak lama. Namun, baru tahun ini langkah tersebut dijalankan dengan penuh keseriusan. Dengan bantuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025, sumur-sumur tersebut dapat dikelola oleh BUMD, koperasi, dan UMKM daerah. Bahlil menegaskan bahwa ini bukan hanya tentang produksi, tetapi juga tentang kesejahteraan rakyat.
Dengan arahan Presiden, 45.000 sumur minyak rakyat ini akan dikelola dengan syarat ketat, termasuk pelestarian lingkungan dan keselamatan kerja. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. “Kita menciptakan terobosan baru. Dengan syarat-syarat yang jelas, rakyat bisa bekerja dengan aman dan nyaman,” tambahnya.
Dengan semakin meningkatnya produksi dan pengelolaan sumur minyak rakyat, diharapkan Indonesia dapat mengurangi impor minyak dan meningkatkan swasembada energi. Langkah-langkah ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya melalui pengelolaan sumur minyak rakyat yang telah ada sejak lama.
Peningkatan produksi minyak nasional menjadi langkah strategis untuk mengurangi impor yang masih tinggi. Melalui rencana B50 dan pengelolaan sumur minyak rakyat, pemerintah berkomitmen untuk menuju swasembada energi. Hal ini juga akan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat. Dengan arahan Presiden dan dukungan hukum yang kuat, langkah-langkah ini diharapkan dapat berhasil.
Tindakan pemerintah dalam mengoptimalkan sumber daya energi domestik tidak hanya bertujuan untuk mengurangi impor, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam konteks ini, pengelolaan sumur minyak rakyat dan penerapan B50 bukan hanya soal produksi, tetapi juga tentang pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, Indonesia dapat lebih kuat dalam menghadapi tantangan energi masa depan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.