Polri Sita 197 Ton Narkoba Tahun 2025, Selamatkan Ratusan Juta Warga

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) mengungkapkan bahwa upaya pencegahan narkoba telah berhasil melindungi sekitar 200 juta warga negara setelah Polri berhasil menyita 197 ton narkoba sepanjang tahun 2025. Henry Yosodiningrat, Ketua Umum Granat, menyampaikan pernyataan ini kepada media pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025.

Henry menekankan bahwa proses pemantauan dan penyelidikan narkoba membutuhkan waktu yang lama serta penanganan yang ekstra hati-hati. Hal ini dikarenakan sindikat narkoba terus mengubah modus operasi dan tingkat militansi mereka yang tinggi.

Dalam wawancara tersebut, Henry juga menjelaskan bahwa penyitaan narkoba sebesar hampir 200 ton tersebut telah memotong rantai peredaran obat terlarang, sehingga mencegah penggunaan baik oleh pemula maupun pecandu. Ia mengingatkan agar upaya pemberantasan narkoba tidak hanya berakhir pada penangkapan pelaku atau penyitaan bukti, tetapi harus melampaui itu dengan membongkar jaringan sindikat hingga ke intinya.

Henry juga mengusulkan agar penyandang narkoba yang masih dalam kategori remaja atau anak-anak tidak dijatuhi hukuman, melainkan diberikan rehabilitasi. Menurutnya, pemuda-pemudi adalah masa depan bangsa yang perlu dilindungi daripada dihukum.

Selama periode Januari hingga Oktober 2025, Polri telah berhasil menyita 197,71 ton narkoba berbagai jenis dan menangkap lebih dari 51.000 pelaku di seluruh Indonesia. Komisaris Jenderal Polisi Syahardiantono, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, menganggap prestasi ini sebagai bukti nyata komitmen Polri dalam menjalankan amanat Asta Cita ke-7 Presiden Prabowo-Gibran, yaitu memberantas narkoba hingga ke akar.

Menurut Syahardiantono, pemberantasan dan pencegahan narkoba harus dilaksanakan terus-menerus, tanpa henti. Perang melawan obat terlarang ini harus dilakukan secara komprehensif, dari sumber hingga pengedaran.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kepatuhan masyarakat terhadap hukum anti-narkoba terus meningkat, terutama setelah beredarnya informasi tentang dampak buruk penggunaan narkoba terhadap kesehatan fisik dan mental. Kampanye pencegahan narkoba melalui sosial media juga berhasil mengurangi angka konsumsi obat terlarang di kalangan remaja.

Analisis unik dan simplifikasi mengungkapkan bahwa upaya pemberantasan narkoba tidak hanya berfokus pada operasi tahanan, tetapi juga pada pendekatan preventif melalui pendidikan dan rehabilitasi. Studi kasus di beberapa daerah mengungkapkan bahwa program rehab yang dirancang khusus untuk pemuda berhasil mengurangi angka kembalinya pemula ke dalam penggunaan narkoba.

Infografis yang diterbitkan oleh Granat menunjukkan bahwa setiap ton narkoba yang disita dapat membantu menyelamatkan ratusan hingga ribuan jiwa. Visualisasi ini memperkuat pesan bahwa setiap upaya kecil dalam pemberantasan narkoba memiliki dampak besar bagi masyarakat.

Tantangan dalam pemberantasan narkoba masih ada, tetapi dengan kesadaran yang semakin tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia memiliki harapan yang lebih besar dalam mengatasi masalah ini. Semakin banyak masyarakat yang terlibat, semakin kuat upaya pemberantasan narkoba akan berdampak positif bagi generasi sekarang dan masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan