Pemerintah Mengungkap Alasan Penambahan Saham 12% ke Freeport

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menambah kepemilikan saham Indonesia di PT Freeport Indonesia. Setuju dengan Freeport, saham tambahan mencapai 12%.

Perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto, régulièrement penambahan saham akan dilaksanakan tahun 2041 ketika kontrak tambang berakhir. Namun, diskusi dan kesepakatan harus segera dilakukan.

“Tadi telah dibahasuntuk menambah saham pemerintah, sekarang kita memiliki 51%. Saya juga ikut dalam pembicaraan ini pada pemerintahan sebelumnya. Atas perintah Presiden Prabowo, kita meningkatkan 12%. Nilai divestasi sangat minim, namun ini terjadi setelah 2041,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).

Kesepakatan ini perlu dicapai segera karena produksi Freeport mencapai puncaknya tahun 2035. Material yang dihasilkan saat ini berasal dari eksplorasi tahun 2003-2004.

“Alasannya? Produksi Freeport sekarang berasal dari eksplorasi tahun 2003-2004. Eksplorasi di bawah tanah paling cepat butuh 10 tahun, dan produksi saat ini mencapai puncaknya tahun 2035, setelah itu akan menurun,” jelas Bahlil.

Menurut Bahlil, jika diskusi tidak dilakukan sekarang, Freeport mungkin tidak melanjutkan eksplorasi untuk produksi tambahan setelah 2035.

“Jika tidak segera kita berdiskusi, memperpanjang, dan melakukan eksplorasi lagi, kita akan kehilangan waktu,” tambahnya.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa penambahan saham pemerintah pada perusahaan tambang strategis sering menjadi langkah untuk memastikan kedaulatan ekonomi. Studi kasus di negara-negara seperti Chili dan Australia menunjukkan manfaat jangka panjang dari kepemilikan saham pemerintah dalam sektor tambang.

Analisis unik dan simplifikasi: Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengoptimalkan aset tambang nasional. Eksplorasi tambang yang teratur dapat memastikan kelestarian produksi dan memanfaatkan sumber daya alami secara berkelanjutan.

Ketika melihat ke depan, penting bagi Indonesia untuk memastikan bahwa setiap keputusan dalam sektor tambang tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga pada dampak jangka panjang bagi ekonomi dan masyarakat. Investasi dalam eksplorasi dan teknologi modern dapat menjadi kunci untuk mempertahankan posisi Freeport sebagai pemimpin industri. Dengan strategi yang tepat, Indonesia bisa menjadi contoh bagaimana negara bisa mengelola sumber daya alamnya secara cerdas dan bertanggung jawab.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan