Kontroversi Panjang Antrean Sopir Angkot di Bogor Menyulut Kecaman Masyarakat hingga Pukul Dishub

Demikian pula di Jakarta, kejadian demonstrasi sopir angkot di Bogor yang berakhir dengan kericuhan masih memberikan dampak. Ternyata, tiga pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor dilaporkan mengalami tindak kekerasan dari massa yang turut serta dalam aksi tersebut.

Ternyata, kejadian tersebut telah dilaporkan ke pihak berwenang. Aksi demonstrasi tersebut dilaksanakan di gedung Balai Kota Bogor pada Kamis, tanggal 23 Oktober 2025. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Sujatmiko Buliarto, tiga pegawai Dishub telah melaporkan insiden tersebut kepada Polresta. Dia menambahkan bahwa ada empat saksi yang telah memberikan keterangan, dan prosedur hukum sedang dilanjutkan.

“Benar, hari ini tiga orang (yang melaporkan) kepada polisi, dengan empat saksi. Kami akan melanjutkan proses hukum, (para pelapor) telah di-BAP. Laporannya sudah diserahkan ke Polresta,” ujar Sujatmiko Buliarto saat dihubungi Thecuy.com pada hari Jumat, tanggal 24 Oktober 2025.

“Benar (ketika demo sopir angkot kemarin). Beberapa di antaranya dipukuli, beberapa juga ditendang. Informasi yang saya dapatkan begitu, ada juga yang mengalami tendangan,” katanya.

Awalnya, unjuk rasa tersebut berjalan dengan tenang, tetapi situasi berubah menjadi tidak terkontrol setelah beberapa massa mendekati dan menyerang pegawai Dishub yang bertugas di sekitar gedung Balai Kota Bogor. Dalam aksi mereka, para sopir dan pemilik angkot mendukung kebijakan pembatasan umur angkot di kota tersebut. Mereka juga meminta agar angkot tua yang telah dirazia oleh Dishub dikembalikan.

Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor AKP Aji Riznaldi mengungkapkan bahwa pihaknya telah memulai penyelidikan terkait laporan tersebut. Dalam prosesnya, pihak berwenang juga mulai memanggil saksi dan mengumpulkan bukti untuk menjelaskan kasus tersebut.

“Iya benar (anggota Dishub segera melaporkan polisi). Kami akan melakukan penyelidikan terkait laporan ini. Kami mulai melakukan pemanggilan-pemanggilan. Kami juga mengumpulkan dokumentasi yang relevan untuk menjelaskan laporan ini,” ungkap Aji.

“Jika dari pihak Dishub meminta pertanggungjawaban kelompok yang mengadakan aksi, kami akan meninjau terlebih dahulu perkara ini,” imbuhnya.

Unjuk rasa tersebut memang menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar jalur sistem satu arah (SSA) pada saat itu. Banyak penumpang yang terlantar akibat terjadi demonstrasi.

“Tadi memang ada beberapa titik angkot yang langsung menuju ke sini (Balai Kota), sehingga ada penumpang yang diturunkan di jalanan,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo di Balai Kota Bogor, Kamis (23/10/2025).

“Kami bekerja sama dengan Kodim, Polresta Bogor, dan Pemkot untuk menyediakan beberapa kendaraan (truk) untuk mengatasi penumpang yang diturunkan di tengah jalan dan tidak diangkut, kami angkut semua,” tambahnya.

Beberapa penumpang mengalami kesulitan akibat demonstrasi sopir angkot di dekat Balai Kota Bogor, Jawa Barat. Polresta Bogor Kota bersama TNI kemudian menyiapkan beberapa truk untuk membantu mengangkut penumpang.

Eko menyatakan bahwa sebanyak 750 personel telah disiapkan untuk mengamankan acara unjuk rasa sopir angkot. Dia berharap semua aksi demonstrasi dapat berjalan dengan tertib dan tidak mengganggu kepentingan masyarakat.

“Kami gabungan dari pemerintah kota, TNI, dan Polri, melakukan pengamanan penyampaian aspirasi terkait agenda sopir angkot. Untuk pengamanan hari ini, kami mengerahkan 750 personel gabungan dengan TNI-Polri dan Pemkot Bogor,” kata Eko.

“Saya juga mengajak kepada pengunjuk rasa untuk menjaga ketertiban dan menghormati masyarakat lainnya sehingga aspirasi mereka dapat disampaikan dengan baik. Semoga ada titik temu dan semua selesai hari ini,” katanya.

Massa demo sopir menolak kebijakan pembatasan umur angkot dan akhirnya membubarkan diri, meskipun tidak sempat bertemu Wali Kota Bogor Dedie Rachim. Dalam aksi mereka, mereka menuntut agar razia dihentikan dan angkot tua yang ditahan oleh Dishub Bogor dikembalikan.

Buntut Demonstrasi Sopir Angkot di Bogor Menyebabkan Kerusakan dan Gangguan Lalu Lintas

Unjuk rasa yang awalnya damai berubah menjadi kerusuhan setelah beberapa massa menyerang anggota Dishub, yang menyebabkan anggota tersebut melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Aksi demonstrasi ini berlangsung di Balai Kota Bogor pada Kamis, 23 Oktober 2025, dan melibatkan pemilik dan sopir angkot yang memprotes kebijakan pembatasan umur angkot di Kota Bogor. Mereka juga menuntut agar angkot tua yang dirazia oleh Dishub dikembalikan.

Polisi telah memulai penyelidikan terkait laporan tersebut, dengan melakukan pemanggilan saksi dan mengumpulkan bukti. Kemacetan lalu lintas dan penumpang yang terlantar menjadi dampak langsung dari aksi ini. Pemerintah kota, TNI, dan Polri bekerja sama untuk mengamankan acara unjuk rasa dan menyediakan transportasi darurat untuk penumpang yang terpengaruh.

Dampak positif dari aksi ini adalah adanya dialog antara pemerintah dan masyarakat, meskipun belum ada kesepakatan yang jelas. Aksi demonstrasi ini menunjukkan pentingnya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang melibatkan kepentingan umum.

Baca juga Berita lainnya di News Page