Kepala BPOM Ungkapkan Orasi Ilmiah, Soroti Pentingnya Ilmu Pengetahuan dan Integritas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menggelar orasi ilmiah di Universitas Yarsi, Jakarta, pada Sabtu (25/10/2025). Materi yang disampaikannya berfokus pada “Navigasi Masa Depan Ilmu dan Teknologi: Sinergi Antara Neurosains, Bioteknologi, Kedokteran Farmasi, dan Kepemimpinan Regulator”.

Selama pidato, Taruna mengemukakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan saat ini terjadi dengan kecepatan yang melebihi kemampuan sistem sosial, hukum, dan bahkan kesadaran manusia. Menurutnya, peran kita bukan hanya mengikuti perkembangan teknologi, melainkan mengarahkan arahnya.

Taruna menegaskan bahwa masa depan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikuasai oleh individu yang memiliki pengetahuan, kesadaran, dan integritas. Ia juga menekankan pentingnya menggabungkan neurosains dengan kecerdasan buatan dalam mengembangkan inovasi di bidang kesehatan dan farmasi. Kombinasi ini dapat meningkatkan prediksi efektivitas obat, efek samping, dan respons pasien dengan lebih akurat.

Dalam orasi tersebut, Taruna juga membahas tren pasar global terkait advanced therapy medicinal products (ATMP). Pasar ini diprediksi akan tumbuh dari 9,37 miliar dolar Amerika pada 2022 menjadi 22,48 miliar dolar Amerika pada 2027. Perkembangan ini menuntut kesiapan regulator seperti BPOM untuk menguatkan sistem pengawasan berbasis bukti ilmiah.

BPOM berkomitmen untuk mendukung smart regulation yang adaptif, transparan, dan memenuhi standar internasional. Ini bertujuan memastikan inovasi kesehatan dapat berkembang tanpa mengorbankan keselamatan masyarakat. Salah satu langkah transformasi yang dilakukan adalah penerapan sistem risk-based assessment dan penyederhanaan prosedur registrasi produk inovatif dari 300 hari kerja menjadi 90 hari kerja.

Selain itu, BPOM juga mengadopsi sistem reliance dengan merujuk pada hasil evaluasi dari regulator internasional seperti US-FDA, EMA, dan PMDA Jepang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas tanpa menurunkan standar. Taruna juga mengungkapkan bahwa BPOM memberikan kontribusi signifikan untuk perekonomian nasional dengan proyeksi nilai ekonomi mencapai Rp 6 ribu triliun melalui sinergi riset, produksi, dan pengawasan.

Masa depan ilmu dan teknologi bukan hanya tentang kemajuan, tetapi juga tentang keterampilan kita untuk menggunakannya dengan bijak. Dengan integritas, pengetahuan, dan kesadaran, kita bisa memimpin inovasi demi kesejahteraan masyarakat.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan