Kementerian Transmigrasi bekerjasama dengan Pemerintah Papua Selatan dan Maluku Utara untuk merencanakan pengembangan kawasan transmigrasi dengan mendorong konektivitas, inklusivitas, dan keberlanjutan. Dalam pertemuan dengan Pemerintah China, beberapa proyek investasi telah diusulkan, termasuk di sektor pertanian, perkebunan kelapa, perikanan, dan pendidikan vokasi.
Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, menjelaskan bahwa ini merupakan lanjutan dari kunjungan kerja ke China sebelumnya. Dalam pertemuan tersebut, diskusi berfokus pada kolaborasi di bidang pangan, perkebunan, perikanan, dan pendidikan vokasi. “Kami akan melanjutkan kerja sama di bidang pertanian, khususnya padi. Bulan depan, investornya akan diundang ke Papua Selatan untuk mengembangkan kawasan sentra pangan,” katanya, Sabtu (25/10/2025).
Pertemuan ini terjadi setelah kunjungan kerja ke Kedutaan Besar China di Jakarta, Kamis (23/10). Selain sekurang-kurangnya sektor pertanian, Iftitah juga menitikberatkan pada pengembangan komoditas kelapa di Maluku Utara. “Akhir tahun ini, investor akan datang ke Halmahera Utara untuk melihat sektor kelapa. Konsumsi kelapa di China mencapai lebih dari empat miliar butir per tahun, sementara produksi mereka hanya mampu memenuhi sekitar satu miliar butir. Ini adalah kesempatan besar bagi kami,” tambahnya.
Kerja sama ini juga berfokus pada penguatan sumber daya manusia di kawasan transmigrasi, bukan hanya infra struktur saja, tetapi juga pembangunan manusia. Pemerintah China telah membangun Lembaga Pendidikan Kerja di Sofifi, Maluku Utara, dan rencana serupa juga akan dikembangkan di Papua Selatan.
Dalam waktu dekat, Kementerian Transmigrasi akan mengadakan Business Forum Indonesia-China. Acara ini akan mengundang ratusan investor dari China untuk berdiskusi dengan pemerintah daerah tentang potensi dan peluang investasi di kawasan transmigrasi. Iftitah mengajak setiap daerah untuk menampilkan potensi terbaiknya, karena kawasan transmigrasi kini sedang bertransformasi menjadi kawasan ekonomi transmigrasi terintegrasi yang menarik bagi investor.
“Semua kerja sama investasi ini ditujukan untuk memajukan masyarakat lokal. Model investasi ini akan berfokus pada modal, teknologi, dan jaminan pasar dari mitra luar, sementara tenaga kerja dan lahan tetap memberdayakan masyarakat setempat. Principlesnya, investasi ini hadir untuk memperkuat ekonomi lokal, bukan menggantikan peran mereka,” jelasnya.
Iftitah menekankan bahwa kerjasama ini tidak hanya tentang mencari kesamaan, tetapi melengkapi perbedaan. China, misalnya, menyukai durian tetapi tidak bisa menanamnya, sedangkan Indonesia memiliki lahan dan tenaga kerja. Mereka menyediakan teknologi dan modal, sedangkan Indonesia membangun industri bersama. Hal ini merupakan semangat konektivitas dan inklusivitas yang diuspikan dalam pengembangan kawasan transmigrasi.
Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lu Tong, menyambut baik rencana kolaborasi ini dan menyebut hubungan antara kedua negara telah mencapai tahap yang lebih strategis dan produktif. “Kunjungan dan pembahasan yang dilakukan oleh Menteri sangat sukses. Kami melihat potensi besar kerja sama di bidang pertanian, perikanan, konektivitas, pariwisata, hingga pengembangan kawasan transmigrasi. Kami juga menantikan kunjungan ke Maluku Utara dan Papua Selatan untuk melihat langsung potensi di lapangan,” ucapnya.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menuturkan optimisme atas langkah konkret yang telah diambil dalam pertemuan ini. “Kami membahas panjang lebar tentang potensi hilirisasi kelapa, pertanian, perikanan, pendidikan, dan pariwisata. Kami sangat terima kasih atas dukungan dari Kementerian Transmigrasi dan Pemerintah China, terutama rencana kunjungan Dubes bersama para investor ke daerah kami,” tutupnya.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa kerjasama internasiona seperti ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal hingga 15% dalam waktu lima tahun. Studi kasus di beberapa daerah transmigrasi yang telah mendapatkan investasi asing menunjukkan peningkatan signifiant dalam kreasi lahan pertanian dan peningkatan pendapatan petani setempat.
Kesempatan emas ini bukan hanya untuk Pemerintah, namun juga bagi masyarakat setempat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi lokal. Dengan modal teknologi dan akses pasar global, potensi kawasan transmigrasi bisa dioptimalisasi untuk masa depan yang lebih cerah. Mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan bijak, membangun kolaborasi yang berkelanjutan dan inklusif, sehingga setiap pihak dapat merasakan manfaatnya secara adil.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.