Jakarta Menangani Kebersihan Kota Akibat Krisis Tempat Pemakaman Tetangga

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta sedang menghadapi masalah serius terkait kekurangan lahan tempat pemakaman umum (TPU). Pemerintah provinsi tengah mempertimbangkan untuk bekerjasama dengan daerah sekitarnya seperti Depok dan Tangerang. Solusi ini dianggap sebagai upaya jangka menengah untuk mengatasi masalah ini. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan DKI, Fajar Sauri, mengatakan hal ini saat di Kalibata, Jakarta Selatan, pada Jumat, 24 Oktober 2025. Namun, ia perlu mendapati izin dari Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sebelum melanjutkan rencana kerjasama ini.

Fajar juga menambahkan bahwa sudah ada rencana untuk memanfaatkan lahan baru di kawasan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Lahan tersebut memiliki luas 66 hektare dan dianggap berpotensi menjadi lokasi pemakaman baru di masa depan.

Saat ini, Jakarta memiliki 80 tempat pemakaman umum yang tersebar di lima wilayahnya. Namun, 69 di antaranya sudah mencapai kapasitas penuh. Hal ini memaksa sebagian besar TPU hanya bisa melayani sistem pemakaman tumpang atau makam keluarga. Fajar menjelaskan bahwa sistem ini dilakukan dengan mengubur jenazah dalam satu liang lahad keluarga. Saat ini, Jakarta masih memiliki sekitar 118.348 petak makam yang tersisa di 11 TPU, dengan rata-rata 100 pemakaman per hari. Dengan kondisi ini, diperkirakan ketersediaan lahan hanya akan bertahan selama tiga tahun ke depan.

Beberapa TPU yang masih memiliki lahan makam antara lain Rawa Terate, Cipayung, Cilangkap, Bambu Apus, Cipinang Besar (Jakarta Timur), Rorotan (Jakarta Utara), Tanah Kusir dan Srengseng Sawah (Jakarta Selatan), Kampung Kandang (Jakarta Selatan), serta Tegal Alur dan Pengadungan (Jakarta Barat).

Selain itu, Pemprov DKI telah menyiapkan beberapa lahan pemakaman baru. Salah satu di antaranya adalah TPU khusus pandemi COVID-19. Gubernur Pramono menuturkan bahwa pemerintah sudah meminta Dinas Pertamanan dan Pemakaman untuk membuka ruang-ruang baru. Salah satunya adalah pemakaman yang sebelumnya digunakan untuk korban COVID-19, seperti yang ada di Rorotan.

Kondisi kekurangan lahan pemakaman di Jakarta memang tidak dapat dihindari. Peningkatan populasi dan keterbatasan lahan memang menjadi tantangan besar. Kerja sama dengan daerah tetangga dan penyediaan lahan baru menjadi solusi yang harus segera diambil. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan pendekatan alternatif seperti pemakaman vertikal atau teknologi pengurangan ruang untuk memaksimalkan penggunaan lahan yang ada. Solusi ini tidak hanya mengatasi krisis lahan, tetapi juga membuka peluang inovasi dalam manajemen pemakaman.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan