Dirjen ESDM: Semua SPBU Swasta Telah Mengadakan Negosiasi Harga BBM dengan Pertamina

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengkonfirmasi bahwa seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta telah setuju untuk menegosiasikan pembelian bahan bakar minyak (BBM) murni dengan Pertamina. Laode Sulaeman, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, menyampaikan bahwa ini merupakan langkah maju setelah sebelumnya ada beberapa SPBU yang masih ragu-ragu untuk bernegosiasi.

Awalnya, hanya BP-AKR dan VIVO yang sudah sepakat melakukan negosiasi dengan perusahaan negara tersebut. Namun, kini semua pihak telah menyetujui proses tersebut. Menurut Laode, pernyataan terakhir dari Pertamina mengindikasikan bahwa seluruh SPBU swasta telah terlibat dalam negosiasi. “Saya mendapatkan informasi bahwa semua sudah bernegosiasi. Sebelumnya ada satu yang masih ragu, tetapi sekarang semuanya sudah ikut,” ujarnya di Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Meskipun seluruh SPBU swasta telah sepakat untuk bernegosiasi, Laode belum dapat menjawab apa hasil akhirnya karena proses tersebut masih dalam tahap pelaksanaan. “Hasil akhir akan kita tahu setelah diterapkan di masing-masing SPBU, baru kita sampaikan,” tambahnya.

Sebelumnya, Laode menjelaskan bahwa ada perubahan dalam mekanisme lelang pada proses negosiasi ini. Sebelumnya, lelang dilakukan secara bersamaan antara Pertamina dan seluruh badan usaha (BU) swasta. Namun, sekarang dilakukan secara individual antara Pertamina dengan masing-masing BU swasta. “Proses lelang sebelumnya dilakukan bersamaan, tetapi sekarang dirubah menjadi satu-satu. Jadi, setiap perusahaan swasta diberi perlakuan terpisah karena ada kasus di mana beberapa ikut lelang, tetapi salah satunya mundur,” jelasnya, dikutip Kamis (16/10/2025).

Laode optimis perubahan ini akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Dia berharap proses negosiasi ini akan selesai pada akhir Oktober ini. “Mungkin hari Jumat ini (akhir Oktober) akan ada hasil yang lebih konkret. Pertamina sedang melakukan negosiasi secara privat dengan masing-masing BU swasta. Kita tunggu saja,” ucapnya.

Dengan adanya langkah ini, diharapkan harga BBM dapat lebih stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Perubahan mekanisme lelang juga diharapkan dapat meminimalkan kerancuan dalam proses pemilihan penyedia BBM. Keputusan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan pasokan BBM tetap lancar dalam kondisi ekonomi yang terus berubah.

Studi kasus di negara-negara lain menunjukkan bahwa negosiasi langsung antara perusahaan negara dengan pemasok swasta dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi. Misalnya, di Malaysia, model ini berhasil menurunkan harga subsidi BBM tanpa mengganggu ketersediaan.

Setelah beberapa bulan bernegosiasi, hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi industri dan konsumen. Dengan semakin dekatnya akhir Oktober, masyarakat bisa menantikan pembaruan tentang hasil negosiasi ini. Marilah kita dukung dan optimis, karena setiap langkah yang diambil hanya untuk kesejahteraan bersama.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan