BNPT Perkuat Pemberdayaan Ruang Digital Melalui Antisipasi Radikalisasi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Eddy Hartono, menekankan bahwa radikalisasi melalui media digital kini menjadi fokus utama dalam usaha pencegahan terorisme. Dalam pernyataan tertulis, Sabtu (25/10/2025), dia menyoroti pentingnya mendeteksi dan mengatasi radikalisasi di dunia maya.

Pada kesempatan bertemu dengan sivitas akademika Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Jawa Tengah (23/10), Eddy juga menggaris bawahi kebutuhan melindungi kampus dari pengaruh radikal, baik secara langsung maupun melalui platform digital. “Harus menjaga agar lingkungan pendidikan tidak terkontaminasi oleh ide-ide radikal, baik dalam bentuk konvensional maupun melalui ruang siber,” katanya.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag., menambah dukungannya terhadap BNPT dalam usaha memperkuat literasi kebangsaan di kalangan mahasiswa. Menurutnya, kolaborasi ini sesuai dengan misi kampus untuk melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman ideologi kekerasan.

“Kita bersama-sama bertanggung jawab untuk menghapus setiap aliran yang mengancam kelengkapan NKRI,” ujar Nizar. BNPT juga sedang bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk meningkatkan daya tanggap generasi muda terhadap penyebaran radikalisme di dunia digital. Campbell ini juga menguatkan peran kampus sebagai pelindung kesadaran nasional di era teknologi maju.

Radikalisasi di era digital menjadi tantangan utama dalam pencegahan terorisme, menurut Eddy Hartono. Informasi dan ide radikal dapat menyebar dengan cepat melalui platform online, mempengaruhi pemikiran, khususnya kalangan muda. Dengan begitu, upaya kolaborasi dengan kampus menjadi strategi kunci untuk membangun keimunan generasi terhadap ancaman tersebut. Pelestarian nilai-nilai kebangsaan di tengah perkembangan teknologi menjadi perjuangan bersama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat.

Kampus sebagai tempat berkembangnya pemikiran generasi muda harap dapat menjadi benteng bagi nilai-nilai positif. Dengan menghadapi ancaman radikalisme, baik secara konvensional maupun digital, semua pihak harus siap memberikan kontribusi. Menjaga kesadaran kebangsaan dan melindungi integritas negara merupakan tanggung jawab bersama yang tidak bisa ditinggalkan. Langkah-langkah kolaborasi ini menunjukkan komitmen nyata untuk mengukir masa depan yang lebih aman dan harmonis.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan