Indonesia mengalami penurunan produksi kakao yang cukup signifikan. Hal ini memengaruhi posisi negara sebagai produsen kakao terbesar di dunia, yang kini turun menjadi peringkat tujuh. Pada saat ini, produksi kakao di Indonesia hanya mencapai 200.000 ton per tahun, yang jauh lebih rendah dibandingkan angka sebelumnya yang mencapai 590.000 ton. Akibatnya, Indonesia kini terpaksa melakukan impor biji kakao untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri, dengan jumlah impor tahun 2024 mencapai 157.000 ton. Keterangan ini disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian Kemenko Pangan, Widiastuti, dalam Peringatan Hari Kakao Indonesia di Hotel Pullman, Jakarta Pusat.
Widiastuti menambahkan bahwa penurunan produksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk perubahan iklim dan ketinggian usia pohon kakao. “Perubahan iklim jelas menjadi salah satu faktor utama,” katanya. Selain itu, banyaknya pohon kakao yang sudah tua memerlukan solusi, baik dari teknologi pengembangan maupun pemeliharaan yang lebih baik.
Dalam kondisi saat ini, Indonesia telah berubah menjadi negara pengimpor kakao. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa impor kakao mencapai 197 ribu ton, sedangkan ekspor hanya bersediaan 13 ribu ton. Ekspor terbesar Indonesia ditujukan ke Malaysia. Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Pertanian berencana melakukan peremajaan tanaman kakao seluas 175.500 hektare (ha) pada tahun 2026, dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain itu, pada tahun 2027 akan dilakukan peremajaan tambahan sebesar 68.734 ha. Ini karena saat ini jumlah tanaman kakao yang rusak telah mencapai 290.000 ha. Widiastuti menjelaskan bahwa melalui program hilirisasi ini, hampir mencapai target 240.000 ha.
Peningkatan produksi kakao di Indonesia perlu ditangani dengan serius, karena ketergantungan pada impor bisa memengaruhi harga dan ketersediaan bahan baku industri cokelat di dalam negeri. Dengan peremajaan tanaman dan peningkatan teknologi, diharapkan produksi kakao bisa kembali naik dan mengembalikan posisi Indonesia sebagai pemain utama di pasar global. Investasi dalam teknologi dan penelitian juga penting untuk menjaga kualitas dan produktivitas tanaman kakao di masa depan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.