Penutupan Sumber Air Aqua Ditindaklanjuti KDM

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Video di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel (KDM) yang menjadi percakapan hangat di media sosial, memperlihatkan Gubernur Jawa Barat saat mengunjungi salah satu tempat pengolahan air mineral Aqua. Dalam video tersebut, Dedi Mulyadi bertanya langsung tentang asal air yang digunakan perusahaan tersebut, khususnya apakah air tersebut diambil dari sungai atau mata air permukaan.

“Airnya diambil dari sungai?” tanya Dedi Mulyadi dalam video tersebut. Seorang staf perusahaan menjawab bahwa air berasal dari bawah tanah. Dedi Mulyadi kemudian tampak terkejut dan memastikan ulang bahwa air tersebut benar-benar diambil melalui pengeboran bawah tanah. Ia juga menanyakan dampak lingkungan yang mungkin timbul dari proses pengambilan air tanah tersebut, termasuk kemungkinan pergeseran tanah.

“Saya kira airnya dari permukaan, seperti sungai atau mata air. Jadi ini masuk dalam kategori sumur pompa dalam?” ujar Dedi Mulyadi.

Dalam responnya, Aqua Menyatakan bahwa air yang digunakan bukan dari sumur bor biasa, melainkan dari akuifer dalam lapisan air tanah alami yang terbentuk di sistem hidrogeologi pegunungan. “Air ini dilindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Beberapa titik sumber bahkan mengalir secara alami,” jelas Aqua dalam keterangan resminya.

Selain itu, Aqua juga menjelaskan bahwa air yang diambil berasal dari lapisan yang berbeda dengan air permukaan yang biasa digunakan masyarakat. Proses pengambilan air dilakukan berdasarkan izin resmi dari pemerintah dan terus diawasi oleh Badan Geologi Kementerian ESDM serta pemerintah daerah setempat. Perusahaan ini juga menerapkan Kebijakan Perlindungan Air Tanah Dalam sebagai bagian dari kebijakannya.

Menanggapi kekhawatiran masyarakat tentang potensi longsor atau pergeseran tanah, Aqua menegaskan bahwa pengambilan air dilakukan dengan hati-hati dan pengawasan ilmiah yang ketat. “Berdasarkan kajian bersama UGM, pengambilan air dilakukan secara terkendali dan tidak menyebabkan pergeseran tanah maupun longsor,” ujar Danone-Aqua.

Ketika mempertanyakan sumber air yang digunakan oleh Aqua, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menunjukkan kepedulian yang kuat terhadap kelestarian lingkungan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dalam industri pengolahan air mineral, serta perlunya pengawasan yang ketat untuk menjaga kualitas air dan stabilitas lahan. Kasus ini juga mengingatkan kita untuk selalu memastikan bahwa pengambilan sumber daya alam dilakukan dengan tanggung jawab, tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Mengetahui lebih dalam tentang proses pengolahan air mineral seperti yang dilakukan Aqua dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Selanjutnya, perusahaan-perusahaan harus terus berkomitmen untuk menerapkan praktik-praktik yang ramah lingkungan agar Generasi mendatang memiliki sumber air yang tetap tersedia dan berkualitas.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan