Kementerian Pertanian Atur Target Peremajaan Kakao 175.000 Hektare Menerima Bantuan APBN

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah berencana melakukan peremajaan lahan kakao seluas 175.500 hektare pada tahun 2026. Inisiatif ini didukung oleh dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pengumuman tersebut disampaikan dalam rangka perayaan Hari Kakao Indonesia di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

Selain peremajaan pada tahun 2026, ada juga rencana untuk meregenerasi lahan seluas 68.734 hektare pada tahun berikutnya, 2027. Langkah ini diambil karena saat ini ada sebanyak 290.000 hektare lahan kakao yang sudah mengalami kerusakan. Melalui program hilirisasi, hampir separuh dari lahan rusak tersebut telah diperbaiki.

Dalam rencana peremajaan ini, pemerintah menyediakan berbagai bentuk bantuan, termasuk bibit tanaman dan pupuk. Dana yang digunakan berasal dari APBN serta kontribusi dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Pemerintah menegaskan bahwa petani yang mendapatkan bantuan APBN tidak akan menerima tambahan dari BPDPKS, agar distribusi bantuan lebih efektif.

Meskipun demikian, dengan dukungan dari kedua sumber dana ini, program peremajaan kakao dapat meliputi area yang jauh lebih luas.

Tanaman kakao merupakan salah satu komoditas strategis Indonesia, dan upaya peremajaan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta kualitas produksi cokelat. Ketika tanaman kakao berumur lebih dari 25 tahun, produktivitasnya akan menurun drastis. Oleh karena itu, peremajaan seperti ini sangat penting untuk mempertahankan kelestarian industri kakao di negara ini.

Program peremajaan kakao tidak hanya bertujuan untuk memulihkan lahan yang rusak, tetapi juga untuk meningkatkan daya saing petani kakao. Dengan lahan yang lebih subur dan tanaman yang lebih sehat, petani diharapkan dapat menghasilkan produk kakao berkualitas tinggi dan ramah lingkungan. Hal ini juga akan mendukung industri cokelat lokal yang terus berkembang di Indonesia.

Dengan adanya peremajaan lahan kakao, diharapkan industri cokelat di Indonesia akan lebih kompetitif di pasar global. Selain itu, upaya ini juga mendukung upaya konservasi lingkungan, karena tanaman kakao yang sehat akan lebih tahan terhadap perubahan iklim dan gangguan hama.

Upaya peremajaan kakao juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, terutama petani yang bergantung pada tanaman ini sebagai sumber penghasilan utama. Dengan lahan yang lebih produktif, petani akan mendapatkan penghasilan yang lebih stabil dan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Peremajaan lahan kakao adalah langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan industri kakao di Indonesia. Melalui dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak, diharapkan petani kakao dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. Mari kita dukung dan turuti program peremajaan ini agar industri kakao Indonesia terus berkembang dan berkualitas.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan