Kajian Ahli Geologi UGM: Aqua Mengambil Air dari Sumur Bor Berdasarkan Akuifer Dalam

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Aqua menjadi perbincangan masyarakat setelah diklaim sumber airnya berasal dari sumur bor atau air tanah yang terdekat dengan permukaan. Dalam tanggapan resmi, Danone menyangkal informasi tersebut dan menjelaskan bahwa air yang digunakan bukan berasal dari sumur bor biasa, melainkan dari akuifer dalam yang merupakan lapisan air tanah alami. Air ini dilindungi secara alami dan telah melalui penilaian ilmiah dari para ahli UGM dan Unpad. Beberapa titik sumber air bahkan memiliki sifat self-flowing, yakni mengalir secara alami.

Akuifer adalah batuan yang berisi air di bawah tanah. Menurut Prof Dr Ir Heru Hendrayana, ahli geologi dari UGM, air dapat dibagi menjadi dua jenis: air permukaan dan air tanah. Air permukaan adalah air yang terlihat di atas tanah, seperti di sungai, danau, atau kolam. Sedangkan air tanah berada di bawah permukaan dan tersimpan di dalam batuan. Air tanah memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan air permukaan karena telah mengalami proses penyaringan alami saat melewati pori-pori batuan.

Air tanah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis: air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal terletak pada kedalaman 10 hingga 30 meter dan cenderung terpapar polusi dari permukaan bumi. Hal ini menyebabkan kualitasnya relatif buruk. Sementara itu, air tanah dalam berada di kedalaman 70 hingga 200 meter atau lebih. Air ini lebih terlindungi dari pengaruh polusi dan aktivitas manusia, sehingga kualitasnya jauh lebih baik. Air tanah dalam umumnya diperoleh melalui proses pengeboran dan digunakan oleh industri atau perusahaan air minum dalam kemasan.

Prof Heru juga menjelaskan tentang istilah air pegunungan yang sering digunakan oleh produsen air minum dalam kemasan. Air tanah dalam dapat disebut air pegunungan jika asal muasalnya benar-benar dari kawasan pegunungan. Namun, hal ini perlu dibuktikan melalui penelitian ilmiah yang melibatkan analisis kimia, isotop, dan kajian bawah tanah. Air tanah memiliki DNA yang bisa ditelusuri asal usulnya menggunakan metode isotop.

Terkait mata air pegunungan, Prof Heru menegaskan bahwa tidak semua mata air yang muncul di pegunungan berasal dari air pegunungan. Bisa jadi itu hanya air hujan yang meresap dan keluar kembali di sekitar lereng, sehingga termasuk dalam kategori air tanah dangkal. Label air pegunungan pada produk tidak bisa digunakan sembarangan. Perusahaan yang mencantumkan label tersebut harus memiliki data ilmiah yang kuat yang menunjukkan bahwa airnya benar-benar berasal dari kawasan pegunungan.

Setiap perusahaan yang mencantumkan label air pegunungan pada produknya umumnya telah melibatkan diri dalam penelitian yang ketat. Data dan bukti ilmiah diperlukan untuk memastikan bahwa air yang digunakan benar-benar berasal dari pegunungan. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk yang diklaim berkualitas premium.

Dengan mengetahui sumber air yang digunakan oleh perusahaan AMK, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih bijak. Memiliki informasi tentang asal usul dan kualitas air yang diminum sangat penting untuk kesehatan dan lingkungan. Jadi, selalu perhatikan label dan informasi yang disediakan oleh produsen untuk memastikan kualitas air yang diminum setiap hari.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan