Dokter Waspadai Risiko Olahraga Berat bagi Kesehatan Jantung

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kasus kematian mendadak saat sedang berolahraga sering terjadi, meskipun korban biasanya dikenal hidup sehat dan rutin melakukan aktivitas fisik. Padahal, olahraga rutin sangat penting untuk mencegah penyakit jantung. Maka, bagaimana hal ini dapat terjadi?

Dr. M. Yamin, spesialis jantung dan pembuluh darah di Brawijaya Hospital, menjelaskan bahwa risiko kematian mendadak akibat henti jantung selama berolahraga bisa terjadi pada siapa saja, termasuk atlet yang terlatih. Namun, kondisi ini umumnya terjadi pada individu yang sudah memiliki masalah jantung sebelumnya.

Menurut dr. Yamin, kematian mendadak saat olahraga bisa disebabkan oleh serangan jantung atau kelainan listrik jantung. Ia menjelaskan bahwa kelainan listrik jantung dapat dipicunya oleh kondisi seperti hipertropi kardiomiopati, dimana otot jantung menjadi tebal secara berlebihan karena faktor genetik.

Jika seseorang dengan kondisi ini melakukan olahraga berlebihan, otot jantung akan menjadi semakin tebal, meningkatkan risiko “korslet” listrik jantung yang dapat memicu kematian mendadak saat berolahraga.

“Olahraga dikenal sebagai aktivitas yang meningkatkan kesehatan, tetapi jika terjadi henti jantung saat berolahraga, itu menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki risiko henti jantung. Tidak olahraga yang menjadi penyebab kematian mendadak,” katanya.

Oleh karena itu, dr. Yamin menegaskan pentingnya melakukan pemeriksaan jantung secara rutin. Dengan demikian, faktor risiko henti jantung dapat terdeteksi lebih awal, sehingga kematian mendadak bisa dicegah.

“Jika ada keluhan, sebaiknya dilakukan pemeriksaan dengan protokol yang tepat untuk memastikan tidak ada penyakit yang akan berdampak buruk saat berolahraga,” katanya.

Henti jantung mendadak saat olahraga seringkali disebabkan oleh kondisi medis yang sebelumnya tidak terdeteksi. Hal ini mendorong setiap individu untuk lebih serius dalam memantau kesehatan jantung, terutama bagi mereka yang rajin berolahraga. Jangan sampai kita lalai dalam mengawasi kesehatan jantung, karena detak hatimu adalah kunci untuk hidup sehat dan panjang.

Menurut penelitian terbaru, sekitar 80% kasus henti jantung mendadak dapat dicegah dengan deteksi dini dan pengelolaan risiko yang tepat. Sehingga, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan rutin, karena itu adalah investasi terbaik untuk kesehatan jantungmu.

Studi kasus menunjukkan bahwa banyak atlet profesional yang mengalami henti jantung saat pertandingan karena kelainan jantung yang tidak terdeteksi sejak dini. Misalnya, kasus pemain sepak bola Italia, Piermaria Morosini, yang meninggal dunia akibat henti jantung saat pertandingan pada tahun 2012. Sekali lagi, ini mengingatkan kita betapa pentingnya pemeriksaan medis berkala, baik bagi orang biasa maupun atlet.

Jaga kesehatan jantungmu dengan serius, karena hanya dengan hatinya yang sehat, kita bisa menikmati aktivitas fisik dengan aman dan menikmati kehidupan dengan penuh semangat.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan