Waswas di Jakarta Terbatas Akibat Lahan Makam

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Lahan pemakaman di berbagai daerah Jakarta sudah mulai sesak dan menimbulkan tantangan. Beberapa tempat pemakaman bahkan sudah tidak menerima makam baru dan hanya menerima sistem penguburan tumpang. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah merencanakan rapat khusus untuk membahas permasalahan ini, yang akan digelar minggu depan.

Menurut Pramono, Pemprov DKI saat ini sedang mengumpulkan data tentang kapasitas dan ketersediaan lahan di seluruh Tempat Pemakaman Umum (TPU) melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota. Langkah ini untuk memudahkan pemerintahan dalam menentukan kebijakan yang tepat di masa depan.

“Detail angka akan diumumkan kemudian oleh Dinas Pertamanan, dan saya akan memberikan informasi lebih lanjut ketika sudah jelas,” katanya.

Untuk mengatasi keterbatasan lahan, Pemprov DKI Jakarta juga mempertimbangkan beberapa alternatif, seperti membangun pemakaman bertingkat. Pramono menyebut, masalah pemakaman sekarang menjadi fokus perhatian dan sedang diajukan berbagai usulan.

“Saat ini kami masih mempertimbangkan apakah pemakaman bertingkat bisa dilakukan atau tidak,” ungkapnya.

Selain itu, Pemprov juga mempertimbangkan untuk membuka lahan pemakaman baru di luar wilayah Jakarta. Keputusan akhir akan diambil setelah selesainya kajian teknis dan hukum.

“Beberapa pihak mengusulkan pembangunan pemakaman di luar Jakarta. Kami sedang mempertimbangkannya dan segera akan ada keputusan,” jelas Pramono.

Data terbaru dari Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan DKI Jakarta, Fajar Sauri, menunjukkan bahwa 69 dari 80 TPU di Jakarta sudah penuh. Mayoritas dari tempat pemakaman tersebut hanya menerima pelayanan makam tumpang atau makam keluarga.

“Dari 80 TPU yang tersebar di lima wilayah DKI, 69 tempat sudah penuh dan hanya menerima makam tumpang,” ujar Fajar.

Menurut Fajar, sistem makam tumpang, di mana beberapa jenazah dimakamkan dalam satu liang lahad keluarga, dianggap sebagai solusi sementara yang efektif di tengah keterbatasan lahan di Jakarta.

Jakarta memiliki sekitar 118.348 petak makam yang tersisa dengan rata-rata pemakaman mencapai 100 jenazah per hari. Fajar memperkirakan bahwa lahan yang tersedia hanya akan cukup untuk tiga tahun ke depan.

Beberapa TPU yang masih memiliki lahan makam antara lain TPU Rawa Terate, Cipayung, Cilangkap, Bambu Apus, Cipinang Besar (Jakarta Timur), Rorotan (Jakarta Utara), Tanah Kusir dan Srengseng Sawah (Jakarta Selatan), Kampung Kandang (Jakarta Selatan), serta Tegal Alur dan Pengadungan (Jakarta Barat).

Salah satu kendala utama dalam menambah lahan makam di Jakarta adalah penolakan warga terhadap keberadaan TPU di sekitar tempat tinggal mereka. Menurut Fajar, beberapa rencana pembebasan lahan sering terhambat karena adanya keberatan masyarakat.

“Kita sudah memiliki beberapa rencana pembebasan lahan, tetapi sering menghadapi penolakan dari masyarakat,” kata Fajar.

Jakarta menghadapi tantangan serius dalam mengelola lahan pemakaman. Terkini, upaya seperti pemakaman bertingkat atau lahan baru di luar kota menjadi alternatif yang diteliti. Namun, solusi jangka panjang masih membutuhkan kerja sama dan pemahaman dari seluruh masyarakat. Jangan biarkan isu ini menjadi beban bagi generasi mendatang; mari berpartisipasi dalam mencari solusi yang berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan