Perjalanan rencana pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat semakin ambil-ambil saja. Trump menolak untuk menggelar pertemuan yang dianggap tidak produktif dengan Putin.
Kedua pemimpin ini telah lama diungkapkan akan bertemu setelah melakukan percakapan telepon yang dinilai sangat terbuka dan mengandung kepercayaan. Namun, upaya diplomatik untuk mencapai perdamaian di Ukraina, yang telah mereda sejak dua bulan terakhir, belum menghasilkan hasil signifikan.
Yuri Ushakov, ajudan utama Putin, menyatakan bahwa Budapest, ibu kota Hungaria, telah diajukan oleh Trump sebagai tempat pertemuan dan langsung disetujui oleh Putin. “Percakapan yang kami lakukan sangat substansial, jujur, dan penuh kepercayaan,” katanya. Pertemuan telepon ini berlangsung selama 2,5 jam dan merupakan inisiatif dari Rusia.
Selama percakapan tersebut, Putin menegaskan bahwa pendapatannya terhadap rudal jarak jauh Tomahawk AS tidak akan mengubah situasi di medan perang, melainkan merusak hubungan antara kedua negara. Trump juga menyatakan akan mempertimbangkan pernyataan Putin sebelum bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mendukung rencana pertemuan ini dan meminta Ukraina dan Eropa untuk dilibatkan dalam diskusi tersebut. “Karena mereka membahas nasib Ukraina, Ukraina harus ikut terlibat,” ujar Macron kepada wartawan. “Karena perang ini mempengaruhi keamanan Eropa, Eropa juga harus terlibat.”
Namun, Trump menyatakan bahwa kemungkinan pertemuan yang sia-sia membuatnya menunda rencana pertemuan tersebut. “Saya tidak ingin pertemuan yang tidak berguna,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih. Pejabat senior dari Gedung Putih juga menyatakan bahwa tidak ada rencana untuk pertemuan dalam waktu dekat.
Moskow juga membantah bahwa pertemuan akan segera terjadi, mengatakan bahwa persiapan yang serius diperlukan. Dmitri Peskov, juru bicara Kremlin, mengungkapkan bahwa tidak ada kerangka waktu pasti yang ditetapkan.
Harapan untuk pertemuan puncak antara kedua pemimpin ini telah menurun karena perbedaan pandangan tentang syarat-syarat untuk mengakhiri konflik di Ukraina. Rusia menuntut kendali atas seluruh wilayah Donbas, sementara Trump menginginkan pembekuan garis pertempuran sekarang. Panggilan telepon antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Marco Rubio dari AS juga tidak menghasilkan pertemuan tambahan.
Terbaru, analisis menunjukkan bahwa pertemuan antara pemimpin dunia ini mungkin tertunda karena faktor internal. Trump, yang dikenal dengan gaya negosiasinya yang agresif, mungkin tidak ingin terlibat dalam pertemuan yang tidak menghasilkan hasil konkret. Sedangkan Rusia, yang tengah menghadapi tekanan internasional, mungkin masih memerlukan waktu untuk mempersiapkan posisi diplomatik yang kuat. Dalam situasi seperti ini, dukungan dari negara ketiga seperti Prancis dapat menjadi jembatan untuk menunjang upaya perdamaian.
Pertanyaan yang muncul adalah apakah kedua pemimpin akan kembali negosiasi atau apakah situasi akan terus memburuk. Di satu sisi, penundaan pertemuan mungkin memberi ruang untuk evaluasi yang lebih matang. Di sisi lain, kebuntuan diplomatik ini dapat memperpanjang konflik dan membahayakan stabilitas regional.
Mengingat kompleksitas situasi, penting untuk kedua belah pihak mengetahui bahwa damai bukanlah pilihan, tetapi kewajiban. Konflik di Ukraina tidak hanya memengaruhi dua negara terlibut, tetapi juga mengancam keamanan global. Diplomasi yang matang dan kompromi yang bijaksana adalah kunci untuk mencapai penyelesaian yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.