Penyaluran KUR Melalui Kementerian UMKM Capai Rp218 Triliun untuk 3,72 Juta Debitur

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman telah menyampaikan hasil-hasil signifikatif dari program-program strategis yang dilaksanakan selama setahun di bawah Kabinet Merah Putih. Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan komitmennya untuk memposisikan UMKM sebagai salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Maman menjelaskan bahwa ada visi yang kuat untuk mengangkat UMKM ke level yang lebih baik. Hal ini disertai dengan upaya pemerintah untuk mengatasi berbagai kendala, khususnya dalam mendapatkan akses ke modal dll.

Kementerian UMKM berperan aktif dalam memastikan bahwa sektor ini menjadi penyangga utama ekonomi Indonesia, baik dalam hal kreasi lapangan kerja, kompetisi, maupun ekspansi pasar.

Per Oktober 2025, Kementerian UMKM telah merealisasikan beberapa prestasi penting. Di antaranya, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah mencapai Rp218 triliun untuk 3,72 juta debitur hingga 20 Oktober 2025. Dari jumlah tersebut, 1,08 juta debitur adalah graduasi, sementara 1,05 juta adalah debitur baru.

“Dari total penyaluran KUR, 60,6 persen sudah dialokasikan ke sektor produktif, melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya,” kata Maman.

Hasil ini juga memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja. Data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan bahwa program KUR berhasil menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan rata-rata 2 hingga 3 orang per debitur.

Selain itu, Maman juga menonjolkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang tidak hanya meningkatkan gizi anak dan masyarakat, tetapi juga mendorong ekonomi lokal melalui partisipasi pengusaha UMKM sebagai penyedia bahan makanan. Sampai saat ini, sebanyak 9.796 UMKM telah terlibat sebagai penyedia bahan pangan bergizi di berbagai daerah. Program ini bukan hanya intervensi sosial, tetapi juga strategi ekonomi rakyat yang nyata.

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, Kementerian UMKM terus mendorong alokasi 30 persen ruang komersial publik bagi pengusaha UMKM. Hingga triwulan kedua tahun ini, pemerintah telah menyediakan 40,08 persen infrastruktur publik bagi UMKM. Sebanyak 6.400 UMKM telah memanfaatkan fasilitas tersebut di 392 unit infrastruktur publik.

Maman menekankan bahwa semua capaian ini adalah hasil kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, lembaga keuangan, dunia usaha, serta masyarakat. “Kita berusaha bersama dengan semangat kemandirian dan kolaborasi agar UMKM terus berkembang menjadi kekuatan ekonomi nasional yang kompetitif di level global,” tutup Maman.

Berbagai stud kasus menunjukkan bahwa dukungan pemerintah pada UMKM tidak hanya meningkatkan perekonomian, tetapi juga mendorong inovasi dan daya saing usaha kecil. Misalnya, beberapa UMKM berhasil mengakses pasar internasional melalui peningkatan kualitas produk dan pengembangan branding. Inisiatif seperti MBG juga menyoroti peran penting UMKM dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

Perkembangan ini menunjukkan keberhasilan strategi pemerintah dalam mendukung UMKM, namun tantangan tetap ada, seperti akses modal, teknologi, dan daya saing. Dengan dukungan yang terus berlanjut, UMKM dapat menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

UMKM bukan hanya sekadar usaha kecil, tetapi juga wujud nyata dari semangat kemandirian dan inovasi. Mari terus mendukung dan mengembangkan sektor ini, karena masa depan ekonomi Indonesia tergantung pada kekuatan UMKM yang kuat dan berdaya saing global.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan