Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Jelantah Diselenggarakan BRI Peduli di Bogor

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di berbagai wilayah Indonesia, masalah sampah terus menjadi tantangan besar. Setiap hari, ribuan ton sampah dihasilkan dari aktivitas sehari-hari, baik dari rumah tangga, industri, maupun perkantoran. Masalah ini tidak hanya menimbulkan kerusakan lingkungan, tetapi juga memengaruhi kesehatan masyarakat dan stabilitas ekosistem.

BRI Peduli melalui program Yok Kita Gas terus berupaya mengatasi masalah ini. Ini terwujud dengan berbagai inisiatif yang dijalankan di berbagai daerah. Saat ini, program ini diwujudkan melalui kegiatan pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah di Bank Sampah Azalea, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah. Kegiatan ini melibatkan anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta pengurus dan anggota bank sampah setempat.

Dhanny, Corporate Secretary BRI, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat menjadi lebih bijaksana dalam mengelola limbah rumah tangga, khususnya minyak bekas. Dengan diolah menjadi sabun cuci tangan, limbah ini tidak hanya berfungsi mencegah pencemaran, tetapi juga mendukung prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah dapat diubah menjadi produk berguna.

Para peserta pelatihan tidak hanya mendapatkan materi teoritis, tetapi juga praktik langsung dalam membuat sabun dari minyak jelantah. Selain manfaat lingkungan, kegiatan ini juga memberikan peluang ekonomi bagi ibu rumah tangga atau pelaku UMKM, karena produk sabun yang dihasilkan dapat dikembangkan menjadi usaha ramah lingkungan.

BRI Peduli Yok Kita Gas tidak hanya membantu menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga mendorong pengembangan ekonomi lokal dan nilai sosial. Program ini memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya kerjasama dalam menjaga lingkungan.

Endah Diana, pengurus Bank Sampah Azalea Bogor, mengungkapkan bahwa pelatihan dari BRI Peduli memberikan banyak manfaat bagi anggota bank sampah dan masyarakat sekitar. Pelatihan ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, seperti terlihat dari peningkatan warga yang menyimpan minyak jelantah di Bank Sampah Unit Azalea.

Upaya ini tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal. BRI Peduli Yok Kita Gas, yang telah berlangsung sejak 2021, telah dijalankan di 41 lokasi di Indonesia. Program ini telah melibatkan 38 bank sampah dengan total tabungan sebesar Rp 1,79 miliar. Selain itu, program ini juga telah memproduksi 155 karung pupuk kompos, 1.250 kemasan pupuk organik cair (POC), 6.921,5 maggot, dan 777 eco-enzyme.

Program ini juga memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan, dengan penyerapan sampah organik sebanyak 108.860 kg dan sampah anorganik sebesar 88.449,4 kg. Potensi reduksi emisi gas metan dan karbon dioksida dari sampah organik mencapai 5.442.000 kg CHβ‚„e dan 4.803.505.000 kg COβ‚‚e, sedangkan dari sampah anorganik sebesar 221.123,5 kg COβ‚‚e.

Inisiatif BRI Peduli Yok Kita Gas menunjukkan bahwa dengan kolaborasi dan inovasi, solusi terhadap masalah sampah di Indonesia dapat diatasi dengan cara berkelanjutan. Program ini bukan hanya tentang mengurangi sampah, tetapi juga tentang pembangunan lingkungan dan ekonomi yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan