Seorang wanita dengan inisial RD melaporkan menjadi target pelecehan dan kekerasan dari atasannya, yang merupakan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bekasi Selatan, Jawa Barat. Menurut korban, pelaku sering memaki dan membentaknya tanpa alasan yang jelas, bahkan sejak hari pertama bekerja.
RD mengungkapkan bahwa pelaku telah melanggar privasinya sejak awal. Pelaku kerap membuka tas dan hp-nya tanpa sepengetahuan, serta berperilaku tak sopan dengan mendekatinya terlalu dekat. “Dia mulai membuka tas saya, memeriksa galeri handphone, dan duduk terlalu dekat. Yang awalnya saya anggap biasa, ternyata semakin tidak sopan,” kata RD kepada Thecuy.com, Kamis (23/10/2025).
Selama periode 6-15 Oktober, RD mengatakan pelaku sering berteriak dan mengamuk atas masalah sepele. Pelaku sering memangkas masalah kecil menjadi isu besar, bahkan mengamuk ketika ada keluhan pribadi. “Ketika ditanya mengapa dia marah, dia hanya menjawab ‘tidak apa-apa, saya hanya sedikit stres’, padahal itu tugasnya sebagai Kepala SPPG,” ungkapnya.
Pelaku juga mengaku sebagai anak seorang prajurit TNI dan sering memamerkan background keluarganya. Saat ditegur oleh yayasan, dia malah tertawa seperti penjahat. “Dia mengancam dengan statusnya sebagai anak TNI dan tertawa seperti orang jahat ketika saya tegur,” tambah RD.
Korban meminta tindak tegas dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan pemecatan pelaku dari jabatannya. “Saya harap BGN pusat melaksanakan tindak tegas, karena pelaku masih bekerja normal,” katanya. Kasus ini telah viral di media sosial dan dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota.
Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, mengonfirmasi penerimaan laporan. “Kami akan mendalami kasus pelecehan dan penganiayaan ini,” katanya.
Studi kasus menunjukkan bahwa masalah pelecehan kerja sering terjadi akibat ketidakjelasan peran, kekurangan pengawasan, dan kebijakan manajemen yang lemah. Pelaku sering memanfaatkan posisinya untuk menindas karyawan, seperti dalam kasus ini.
Ketika menanggapi masalah sepele dengan marah, pelaku tampaknya memanipulasi situasi demi mengendalikan lingkungan kerja. Ini bisa mengganggu produktivitas tim dan menciptakan iklim kerja yang tidak sehat. Hal ini menegaskan pentingnya adanya mekanisme pelaporan yang jelas dan tindak lanjut yang tegas dalam menangani pelecehan di tempat kerja.
Penyelesaian kasus seperti ini membuktikan bahwa tindak tegas dari pihak berwajib sangat diperlukan. Dengan adanya pelaporan yang jelas dan dukungan hukum, korban dapat mendapatkan keadilan, sedangkan pelaku akan dikenakan sanksi yang sesuai. Kesimpulan, setiap individu berhak bekerja dalam lingkungan yang aman dan hormat, dan tindak lanjut yang tegas harus diambil terhadap pelaku pelecehan agar kasus seperti ini tidak berulang lagi.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.