Jakarta saat ini menghadapi masalah serius dengan ketersediaan lahan pemakaman. Wakil Ketua DPRD DKI Rani Mauliani mengajukan usulan agar Pemprov DKI memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk membangun Tempat Pemakaman Umum (TPU) baru atau memperluas yang sudah ada. Ini diperlukan karena sebagian besar pemakaman di Jakarta sudah penuh dan hanya melayani sistem makam tumpang atau keluarga.
Rani juga mendorong peningkatan kerjasama dengan daerah penyangga seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang untuk menyediakan lahan pemakaman bagi warga Jakarta. Dia menyarankan pembangunan sistem pemakaman vertikal sebagai solusi inovatif yang efisien tanpa mengurangi nilai-nilai religius dan sosial.
Selain itu, Rani berharap pengelolaan lahan pemakaman dilakukan dengan transparansi dan adil, agar semua warga memiliki akses yang layak tanpa terkendala biaya atau lokasi. Ali Lubis, anggota Komisi D DPRD DKI Fraksi Gerindra, menambahkan bahwa Jakarta membutuhkan lebih banyak lahan pemakaman, meskipun harus dibeli di luar kota. Hal ini dilakukan karena keterbatasan lahan di Jakarta dan pengurangan dana Transfer Daerah dari pusat.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan (Distamhut) DKI Jakarta, Fajar Sauri, mengungkapkan bahwa dari 80 TPU di Jakarta, 69 sudah penuh. Sisa 11 TPU memiliki sekitar 118.348 petak makam dengan kapasitas yang akan habis dalam tiga tahun ke depan. TPU yang masih memiliki lahan makam antara lain Rawa Terate, Cipayung, Cilangkap, Bambu Apus, Cipinang Besar (Jakarta Timur), Rorotan (Jakarta Utara), Tanah Kusir dan Srengseng Sawah (Jakarta Selatan), Kampung Kandang (Jakarta Selatan), serta Tegal Alur dan Pengadungan (Jakarta Barat).
Menurut data terbaru, Jakarta melayani rata-rata 100 pemakaman per hari. Dengan kondisi ini, perlu adanya solusi segera agar krisis lahan pemakaman dapat diatasi. Pemerintah DKI harus cepat mengevaluasi dan mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan setiap warga memiliki akses terhadap fasilitas pemakaman yang layak.
Pemerintah bisa mempertimbangkan kerjasama dengan pemerintah daerah sejalan untuk mengembangkan lahan pemakaman di luar Jakarta. Selain itu, peningkatan efisiensi dalam pengelolaan lahan dan adopsi teknologi pemakaman modern dapat menjadi solusi jangka panjang. Komunitas juga bisa ikut berperan dengan mendukung kebijakan yang diusulkan dan memanfaatkan fasilitas yang ada dengan bijak.
Krisis lahan pemakaman di Jakarta bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang martabat dan hak warga. Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk menciptakan sistem pemakaman yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan upaya bersama, solusi terbaik bisa ditemukan untuk menghadapi tantangan ini.
Setiap warga Jakarta berhak memiliki tempat terakhir istirahat yang layak. Bagi kita semua, ini bukan hanya masalah lahan, tapi tentang perhatian terhadap kehormatan dan kepentingan bersama.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.