Dirut Pertamina Hadir di Kemenkeu, Purbaya Ungkap Rencana Diskusi Kilang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, telah mengunjungi kantor Kementerian Keuangan untuk membahas rencana pembangunan kilang minyak. Menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, kunjungan Simon tampaknya untuk menegaskan komitmen Pertamina dalam mengembangkan kilang, terutama setelah sebelumnya dipermasalahkan oleh Purbaya dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI.

“Mungkin dia ingin menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam membangun kilang yang dikritik DPR. Tidak masalah, kita lihat sendiri perkembangan yang terjadi. Semakin banyaknya kilang yang dibangun, semakin baik,” ujar Purbaya di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).

Sebelumnya, Purbaya telah membuka fakta bahwa Indonesia masih tergantung pada impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura, hal ini membuat beban subsidi pemerintah terus naik setiap tahunnya. Untuk mengatasi hal tersebut, ia mendorong Badan Pengelola Investasi (BPI) dan Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk membangun kilang di dalam negeri, agar dapat mengurangi kemandirian dalam energi.

Data dari Kementerian ESDM mencatat, proyek kilang ini termasuk dalam daftar prioritas hilirisasi dan ketahanan energi nasional dengan investasi mencapai Rp 232 triliun. Proyek ini berkisar pada pembangunan kilang senilai Rp 160 triliun dan tangki minyak senilai Rp 72 triliun. Kilang yang akan dibangun nantinya akan menyumbang 44.000 tenaga kerja, sedangkan tangki minyak akan menyerap 6.960 tenaga kerja.

Lokasi proyek ini akan tersebar di 18 wilayah, di antaranya Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, dan Fakfak.

Pembangunan kilang minyak di Indonesia bukan hanya tentang mengurangi impor BBM, tetapi juga memperkuat industri energi domestik. Dengan adanya investasi besar ini, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan daya saing Ekonomi. Kebijakan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur energi yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Melalui upaya ini, Indonesia bisa lebih mandiri dan kurang bergantung pada impor minyak dari luar negeri. Ini bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga tentang kemerdekaan energi negara.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan