Aprilian Ridwan Menegaskan Peran Dinas Kesehatan dalam Mendukung MBG dan Pengendalian Konsumsi Tembakau

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bima Arya Sugiarto, Wakil Menteri Dalam Negeri, menggaris bawahi peran Dinas Kesehatan dalam mendukung berbagai program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), upaya melawan tuberkulosis (TBC), penanganan stunting, dan pengendalian konsumsi tembakau. Menurutnya, aspek kesehatan merupakan salah satu pilar utama untuk merealisasikan Indonesia sebagai negara maju dalam waktu dekat.

Dalam pernyataan tertulisnya Rabu (22/10/2025), Bima menekankan bahwa pembangunan fisik maupun manusiawan tidak akan tercapai tanpa penanganan optimal masalah kesehatan. Keterangan ini disampaikannya saat Pelatihan dan Lokakarya Nasional Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) di Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/10).

Untuk mengoptimalkan program MBG, ia mengajak seluruh Kepala Dinas Kesehatan bekerja sama. Bima yakin manfaat MBG tidak hanya bagi kesehatan anak-anak, namun juga dapat membangun ekosistem ekonomi baru yang lebih sehat. “Program ini harus membuat dampak ganda: baik untuk kesehatan anak maupun membangun sistem yang berkelanjutan bagi masyarakat,” ujarnya.

Mengenai TBC, Bima mengakui Indonesia masih berada di posisi tinggi dalam statistik kasus global. Namun, pemerintah akan terus menerapkan berbagai strategi termasuk kolaborasi dengan stakeholder kesehatan, aktivitas tracing, dan screening rutin. “Sudah ada protokol yang jelas dan intervensi yang telah ditetapkan. Saya harapkan kepala daerah menegakkan semua ini dengan serius,” katanya.

Isu stunting juga menjadi fokus pembicaraan. Bima menilai data mengenai stunting masih menjadi permasalahan utama, dengan metode survei yang kadang tidak tepat. Akibatnya, data sering dikumpulkan berdasarkan laporan dari pejabat wilayah tanpa verifikasi fisik yang memadai. Untuk mengatasinya, ia mendorong kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi melalui program CSR. “Kampus bisa membantu dengan data yang akurat, sedangkan CSR dapat mendanai intervensi yang efektif,” jelasnya.

Terakhir, Bima meminta seluruh daerah untuk lebih serius dalam pengendalian konsumsi tembakau demi melindungi generasi muda. “Harapkan iman Bapak dan Ibu agar tidak terpengaruh oleh sponsor yang akan merusak masa depan anak-anak kita melalui tembakau,” pesan Bima.

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Adinkes M. Subuh, pengamat pengendalian tembakau dari Vital Strategies Asia Pasifik Tara Singh Bam, serta kepala dinas kesehatan dari seluruh Indonesia.

Kesehatan masyarakat bukan hanya tentang penanganan penyakit, tetapi juga tentang pembangunan sistem yang kuat. Dengan kolaborasi yang tepat dan komitmen bersama, Indonesia bisa menuju generasi sehat yang lebih produktif. Setiap upaya, dari pengawasan gizi hingga edukasi anti-tembakau, akan memberikan dampak jangka panjang bagi masa depan bangsa.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan