Survei LPEM UI tentang Kondisi Ekonomi Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada awal Oktober 2025, hasil survei terkini dari LPEM UI menggambarkan sentimen mayoritas pakar yang meragukan perjalanan ekonomi Indonesia dalam setahun pertama kepemimpinan Prabowo-Gibran. Melalui pemaparan pendapat 64 ahli dari berbagai latar, hasilnya menunjukkan penurunan kualitatif kondisi ekonomi dibanding periode sebelumnya.

Dari total responden, 47 persen atau 30 pakar mengamati pengurangan kualitas ekonomi, dengan dua di antaranya berpendapat bahwa kemunduran tersebut sangat signifikan. Sedangkan 37,5 persen (24 pakar) menganggap tidak ada perbedaan yang nyata. Sementara 12,5 persen (8 pakar) melihat adanya perbaikan, tanpa ada yang menganggap pembaikan tersebut sangat substansial.

Hasil ini juga mencerminkan tingkat keyakinan yang tinggi (8,88) dengan nilai rata-rata respons sebesar -0,41. Kebanyakkan pakar terus merasakan ketidakpastian dalam perekonomian. Hal ini serupa dengan hasil survei sebelumnya pada Maret 2025, saat 55 persen ahli merasa situasi ekonomis sedang menurun.

Selain itu, survei ini juga mengungkapkan peningkatan tekanan inflasi. Sebanyak 39 persen (25 pakar) merasa tekanan inflasi bertambah, lima di antaranya menganggap peningkatan tersebut sangat signifikan. Sementara 45 persen (29 pakar) merasa tidak ada perubahan, dan hanya lima pakar yang melihat penurunan tekanan.

Dengan rata-rata respons +0,47 dan tingkat keyakinan sebesar 7,44, hasil ini mengindikasikan adanya gejala slight overheating yang dipicu oleh inflasi. Kondisi pasar tenaga kerja juga menjadi perhatian utama. Sebanyak 27 pakar (42 persen) menganggap situasi ini memburuk, dengan sepuluh dari mereka berpendapat bahwa kemunduran sangat signifikan. Dua puluh empat pakar tidak melihat perubahan, dan hanya tiga pakar yang melihat perbaikan.

Untuk ekspektasi tiga bulan mendatang, mayoritas pakar (24 dari 64) memperkirakan tidak ada perubahan. Dua puluh tiga pakar memprediksi perlambatan pertumbuhan, sementara lima belas meramalkan akselerasi. Satu pakar masing-masing melihat pemulihan atau perlambatan yang signifikan.

Meskipun ada tantangan yang signifikan, ini juga menjadi kesempatan untuk memfokuskan strategi yang lebih tepat dalam merangsang perekonomian. Dengan kemampuan adaptasi dan kebijakan yang tepat, potensi untuk memulihkan optimisme pasar dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan tetap ada.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan