Perusahaan AS Menarik Produk Udang RI dari Pasaran karena Isi Cesium-137

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Masalah kontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada ekspor udang dari Indonesia ke Amerika Serikat (AS) masih berlanjut. Saat ini, sekitar enam jenis produk udang beku dihubungkan dengan potensi paparan radioaktif.

Perusahaan Aquastar, berbasis di Seattle, AS, telah melakukan penarikan sukarela (voluntary recall) atas produk udang beku yang diimpor dari Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan, meskipun FDA belum menemukan bukti kontaminasi aktual.

Menurut Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (FDA), produk-produk tersebut mungkin telah mengalami kontak dengan Cs-137 dalam tingkat yang sangat rendah selama proses produksi, pengemasan, atau penyimpanan. Meskipun demikian, tidak ada laporan tentang kerusakan kesehatan konsumen akibat konsumsi udang tersebut.

Akt Wydah ini diambil sebagai langkah berhati-hati, terutama karena sebelumnya produk ekspor Indonesia seperti udang dan cengkeh telah mengalami kasus kontaminasi radioaktif. Berikut daftar produk yang ditarik kembali:

  • Waterfront Bistro Raw Shrimp EZ Peel Sheel-On Jumbo 21-25
  • Publix 31/40 Large Shrimp Peeled & Deveined Tail-On
  • Publix 21/25 Raw Extra-Large Shrimp Easy to Peel Deveined
  • AquaStar 13/15 Raw Shrimp Easi Peel Deviened
  • AquaStar 16/20 Raw White Shrimp Easi-Peel Shell-On
  • Best Yest Shrimp Raw EZ Peel Sheel On

FDA menyarankan konsumen yang telah membeli udang beku tersebut untuk tidak menggunakannya. Mereka diimbau membuangnya atau mengembalikannya ke toko untuk mendapatkan pengembalian uang. Cs-137 adalah radioisotop buatan manusia yang dapat ditemukan secara alami dalam lingkungan, baik dalam tingkat latar belakang maupun dalam makanan yang dihasilkan dari daerah kontaminasi.

Penarikan produk ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan kualitas ekspor agar tidak menimbulkan keraguan terhadap produk Indonesia di pasar internasional. Hal ini juga mengingatkan pada keterkaitan antara industri pangan dengan standar keamanan pangan global. Dengan adanya kemajuan teknologi dan pengawasan yang lebih ketat, diharapkan masalah ini dapat dicegah di masa depan.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan