Pertempuran di SPBU Sumsel: Sopir Angkot Tembak Mati oleh Pemobil dalam Antrean

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sekitar pukul 15.00 WIB, di SPBU Limau, Kecamatan Sembawa, Banyuasin, terjadi konflik antara pemobil dan sopir angkutan desa (angdes). Keduanya tidak bersedia melepas antreannya saat mengisi bahan bakar minyak (BBM), yang akhirnya memicu perdebatan. Warga sekitar berhasil memisahkan kedua belah pihak, namun situasi berlanjut di Jalan Lintas Palembang-Betung Km 41, Desa Tanjung Agung, sekitar satu jam kemudian.

Pada pukul 16.00 WIB, tiga individu yang menggunakan mobil Innova Reborn warna hitam melancarkan serangan terhadap dua sopir angdes. Salah satunya, Oberta Parjiman alias Obi (35), mengalami luka tembak fatal, menewaskannya. Sementara rekannya, M Dwi Yulianto (27), terkena tembakan di perut dan sekarang sedang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Banyuasin.

Menurut Kapolres Banyuasin, AKBP Ruri Prastowo, hasil investigasi dan rekaman CCTV mengungkapkan bahwa insiden ini dimulai dari pertikaian sederhana di SPBU. Ketika kedua pihak tidak mau mengalah dalam antrean, keributan kecil terjadi, yang kemudian berlanjut di lokasi lain dengan aksi kekerasan yang lebih serius.

Peristiwa ini mengingatkan betapa pentingnya ketertiban dan toleransi dalam situasi antrean. Konflik yang seharusnya bisa diselesaikan dengan tenang justru berakibat fatal. Di masa pandemi dan situasi ekonomi yang tidak stabil, kasus seperti ini menunjukkan bagaimana stres dan frustrasi dapat memicu tindakan ekstrem. Hal ini juga membangkitkan pertanyaan tentang peran masyarakat dan aparat keamanan dalam mencegah kekerasan sepele yang berakibat tragis.

Sedikit toleransi dan kesabaran dapat menyelamatkan nyawa. Jaga jarak pemikiran yang positif, bahkan dalam situasi yang menantang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan