Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tanda Tangani Sejumlah MoU dengan Kementerian dan Lembaga Mitra

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) telah melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman bersama berbagai kementerian dan lembaga terkait. Ini adalah hasil dari persiapan yang rutin dan koordinasi yang mengikat, melibatkan berbagai direktorat serta seluruh pihak mitra.

Menbud RI, Fadli Zon, dalam sambutannya menggarisbawahi bahwa perkembangan kebudayaan nasional merupakan kekuasaan konstitusi yang harus diimbangi oleh semua pihak. Kebudayaan menutupi berbagai aspek, mulai dari warisan kebendaan hingga takbenda.

“Pasal 32 ayat (1) menegaskan bahwa kemajuan kebudayaan adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa. Ini adalah perintah konstitusi yang menjadi landsapan bagi kami semua untuk mengembangkan kebudayaan di era global ini,” katanya, Selasa (21/10/2025).

Dalam setahun kepemimpinan di Kemenbud, Fadli Zon menjadikan amanat konstitusi sebagai pedoman utama dalam merumuskan kebijakan kebudayaan. Ia menegaskan, perkembangan kebudayaan membentuk tanggung jawab bersama antar sektor dan membutuhkan dukungan dari berbagai kementerian serta lembaga negara.

“Kebudayaan mencakup warisan takbenda dan benda: bahasa, sastra, manuskrip, ritus, kuliner tradisional, olahraga, permainan rakyat, hingga seni seperti film, musik, dan pertunjukan. Berdasarkan UU No. 5/2017, cakupan kebudayaan nasional sangat luas, sehingga kami membutuhkan kolaborasi dari semua kementerian dan lembaga,” jelasnya.

Fadli Zon tambahkan, kekayaan dan keragaman budaya Indonesia membuat negara ini menjadi salah satu pionir di bidang kebudayaan. Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa dan 718 bahasa daerah, sekitar 10% dari total bahasa di dunia.

“Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 2.200 Warisan Budaya Takbenda (WBTb), dan tahun ini tercatat lebih dari 500 penetapan baru. Potensinya bisa mencapai puluhan ribu. Ada 16 warisan budaya kita yang terdaftar di UNESCO. Kekayaan ini melampaui diversity, sehingga kita gunakan istilah mega diversity,” katanya.

Fadli Zon berharap dengan penandatanganan nota kesepahaman ini, kerja sama antar kementerian dan lembaga akan memperkuat tanggung jawab bersama dalam mewujudkan amanat konstitusi.

“Kemudian, tanggung jawab memajukan kebudayaan bukan hanya di Kemenbud, tetapi juga di tangan kementerian dan lembaga lain, sesuai konstitusi. Negara harus memajukan kebudayaan Indonesia di tengah globalisasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Kerja Sama, Mardisontori, dalam laporannya menyatakan bahwa penandatanganan Nota Kesepahaman ini merupakan momen penting bagi Kemenbud bersama berbagai kementerian dan lembaga terkait. Ini ditujukan untuk mendorong kolaborasi strategis dalam menanggulangi berbagai tantangan, baik nasional maupun global.

Mardisontori menambahkan, kerja sama ini meliputi penyediaan, pemanfaatan, dan pertukaran data; pengembangan SDM; sinergi program lintas sektor; penguatan kebijakan; dukungan penegakan hukum; komunikasi dan edukasi kebudayaan; koordinasi pemulihan aset; pengelolaan arsip; dan pemberdayaan masyarakat.

“Kolaborasi ini berfokus pada pemetaan, pelindungan, fasilitasi, dan pengembangan SDM terkait pelindungan Objek Pemajuan Kebudayaan sesuai UU No. 5/2017,” ucap Mardisontori.

Nota Kesepahaman ditandatangani bersama berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendali Lingkungan, Kejaksaan Agung, Kepolisian Negara, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta Arsip Nasional.

Kemajuan kebudayaan Indonesia bukan hanya tentang pelestarian, tetapi juga inovasi dan adaptasi. Dengan kerja sama yang kuat antar kementerian dan lembaga, Indonesia dapat memperkuat identitas budayanya di tengah dinamika global. Setiap warisan budaya yang dilestarikan bukan hanya untuk generasi sekarang, tetapi juga sebagai warisan berharga bagi masa depan. Mari kita dukung dan aktivkan potensi kebudayaan ini, bukan hanya sebagai simbol kehormatan, tetapi sebagai pilar kekuatan nasional dalam menghadapi era globalisasi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan