Hangry Mendapatkan Pendanaan Tambahan Senilai US$10,5 Juta yang Dipimpin oleh Alpha JWC Ventures

Cuy

By Cuy

Hangry, sebuah startup kuliner virtual yang menawarkan berbagai merek, justru mengumumkan pendanaan Seri A5 sebesar US$10,5 juta atau sekitar Rp174 miliar. Modal baru tersebut diketuai oleh Alpha JWC Ventures. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan operasi, meningkatkan efisiensi produksi, serta memperbarui fasilitas dan peralatan dapur agar outlet dapat melayani lebih banyak pelanggan dengan kualitas yang konsisten.

Alpha JWC Ventures telah menjadi investor awal Hangry sejak didirikannya pada tahun 2019. Sekarang, Hangry mengoperasikan 18 merek dengan 117 outlet di berbagai kota di Indonesia. Mayoritas menu mereka berfokus pada ayam, yang sesuai dengan preferensi konsumen, terutama milenial dan generasi Z, yang mencari kualitas dan harga yang terjangkau. Sektor ayam merupakan kategori yang paling populer dan juga kompetitif dalam layanan pengiriman makanan, mencapai lebih dari 20% dari total brand daring.

Model dapur Hangry dirancang untuk mendukung volume dan efisiensi: satu outlet dapat menjalankan beberapa merek dalam satu proses produksi, dengan kapasitas mencapai lebih dari 1.000 porsi per hari per outlet. Perusahaan juga berfokus pada inovasi resep dan proses untuk menjaga rasa dan tekstur makanan tetap bagus.

“Konsumen Indonesia mengharapkan kualitas dan harga yang terjangkau, dan kami hadir untuk memenuhi kebutuhan itu,” kata Abraham Viktor, pendiri dan CEO Hangry.

Dukungan dari investor lama, seperti Alpha JWC Ventures, terus diperkuat dalam putaran pendanaan ini. “Hangry menunjukkan kemampuan yang baik dalam membangun platform kuliner yang dapat diskalakan dan berorientasi pada operasional,” akhir kata Chandra Tjan, co-founders dan general partner Alpha JWC Ventures.

Dalam layanan pengiriman makanan, Hangry mengaku berada di antar 10 besar operator terkemuka di platform utama seperti GrabFood, GoFood, dan ShopeeFood. Perusahaan juga mengharapkan ekspansi ke Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali, serta merencanakan penawaran internasional pertama ke Malaysia.

Berdasarkan data market research 2025, industri food delivery di Indonesia terus mengalami pertumbuhan signifikan, dengan peningkatan hingga 30% pada penjualan ayam melalui platform daring. Tendensi ini menunjukkan bahwa strategi Hangry dalam fokus pada kategori makanan ayam sangat sesuai dengan tren pasaran saat ini. Selanjutnya, dengan pendanaan baru, perusahaan ini diharapkan dapat mempertahankan dominasi di pasar lokal dan merambah pasar internasional dengan lebih kuat.

Hangry telah berhasil membangun ekosistem kuliner yang efisien, berbagai merek di bawah satu atap, dan dengan pendanaan baru ini, mereka siap mengukir nama di Industri kuliner global. Semangat untuk berinovasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan akan menjadi kunci sukses mereka di masa depan.

Baca juga Info Terbaru lainnya di Info terbaru.

Tinggalkan Balasan