Dibangun 15 Bendungan Baru dengan Investasi Rp 47 Triliun

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah tengah mengerjakan pembangunan 15 bendungan dalam tahun anggaran 2025. Proyek ini diharapkan selesai sebelum tahun 2029 dengan total biaya mencapai Rp 47,84 triliun.

Inisiatif pembangunan bendungan ini merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk memastikan pasokan air irigasi yang berkelanjutan. Tujuan utama adalah meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung program swasembada pangan, sesuai dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, pembangunan bendungan harus diimbangi dengan konstruksi dan perbaikan jaringan irigasi. Suplai air yang stabil dapat menaikkan produktivitas pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani, katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/10/2025).

Dari proyek ini, diperkirakan luas lahan yang teririsasi akan bertambah dari 184.515 hektare menjadi 263.055 hektare. Selain itu, luas tanam diharapkan meluas dari 277.775 hektare menjadi 483.163 hektare. Peningkatan ini akan mendorong hasil panen naik dari 1,4 juta ton menjadi 2,34 juta ton per tahun. Indeks pertanaman (IP) juga diestimasi bisa meningkat dari 150% menjadi 262%, memungkinkan petani menanam dua hingga tiga kali dalam setahun.

Kementerian Pekerjaan Umum menjamin koneksi antara bendungan dan sistem irigasi akan terus diperkuat melalui jaringan irigasi primer, sekunder, hingga tersier yang langsung menghubungkan ke lahan pertanian.

Saat ini, terdapat dua daerah irigasi (DI) yang membutuhkan saluran koneksi dari bendungan, yaitu DI Budong-Budong di Sulawesi Barat dan DI Way Apu di Maluku, dengan total panjang saluran sekitar 12,64 km untuk mengairi lahan seluas 400 hektare. Selain itu, tiga daerah irigasi lainnya yang sudah terkoneksi namun memerlukan pembangunan lanjutan, seperti DI Bulango Ulu (Gorontalo), DI Jragung Kompleks (Jawa Tengah), dan DI Komering (Sumatera Selatan), dengan total kebutuhan saluran sepanjang 90,67 km untuk melayani 35.339 hektare. Sementara 15 daerah irigasi lainnya memerlukan rehabilitasi dan pengembangan jaringan sepanjang 210,32 km untuk mendukung irigasi seluas 15.292 hektare.

Hingga 7 Oktober 2025, sepuluh dari 15 bendungan telah mencapai progres konstruksi lebih dari 60%, dengan capaian tertinggi pada Bendungan Way Apu di Maluku sebesar 94,59%. Bendungan ini dibangun untuk mengatasi kebutuhan air dan pangan di Maluku, dengan kapasitas tampungan 50,05 juta meter kubik dan luas genangan 273,79 hektare, serta potensi irigasi seluas 10.562 hektare.

Berikut adalah daftar 15 bendungan yang sedang dibangun:

  1. Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan
  2. Bendungan Cibeet di Jawa Barat
  3. Bendungan Cijurey di Jawa Barat
  4. Bendungan Bener di Jawa Tengah
  5. Bendungan Karangnongko di Jawa Tengah & Jawa Timur
  6. Bendungan Jragung di Jawa Tengah
  7. Bendungan Cabean di Jawa Tengah
  8. Bendungan Bagong di Jawa Timur
  9. Bendungan Manikin di NTT
  10. Bendungan Mbay di NTT
  11. Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan
  12. Bendungan Way Apu di Maluku
  13. Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat
  14. Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan
  15. Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo

Proyek ini bukan hanya tentang membangun infrastruktur fisik, tetapi juga tentang merenovasi sistem pertanian yang lebih produktif dan menopang swasembada pangan. Dengan adanya bendungan baru dan revitalisasi jaringan irigasi, petani dapat bekerja lebih efisien dan negara lebih dekat menuju kedaulatan pangan. Setiap meter kubik air yang terkelola dengan bijak akan membawa harapan lebih baik bagi ribuan petani. Mari dukung penuh inisiatif ini, karena setiap bendungan yang berdiri adalah langkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan makmur bagi bangsa.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan