9 Oknum TNI Diinterogasi Terkait Penyiksaan Kepala Desa di Sumsel

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Komaruddin, kepala desa Cahaya Bumi di Kecamatan Lempuing, serta kakaknya Zainal Abidin telah menjadi korban dugaan aksi kekerasan dari anggota TNI. Kasus ini melibatkan sembilan prajurit yang sedang diperiksa terkait insiden tersebut.

Insiden penganiayaan dilaporkan terjadi pada hari Sabtu (19/10/2025) sore. Korban masih mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Hermina Palembang. Sementara itu, Komaruddin mengungkapkan kondisi fisiknya yang belum pulih, terutama ketika batuk yang menyebabkan darah keluar.

Kodam II/Sriwijaya telah mengakui terjadinya insiden tersebut. Pihak militer sedang memproses anggota yang diduga terlibat dalam aksi tersebut. Menurut informasi, anggota yang terlibat berasal dari Brigif 8/Garuda Cakti, bagian dari Kodam II/Sriwijaya.

Dalam pernyataan resmi, Kapendam II/Sriwijaya, Letkol Inf Yordania, memohon maaf kepada korban, keluarga, dan masyarakat OKI atas kejadian ini. Hasil pemeriksaan awal telah menarik sembilan anggota TNI untuk diinterogasi lebih lanjut di Denpom Palembang.

Yordania menjelaskan bahwa pihak militer masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan untuk menentukan kronologi pasti kejadian. Jika terbukti melakukan pelanggaran, anggota tersebut akan diadili sesuai hukum yang berlaku. Pangdam II Sriwijaya mengecam tajam kejadian ini dan menyatakan tidak ada justifikasi apapun atas aksi kejahatan.

Kasus ini mengingatkan betapa pentingnya disiplin dan keadilan dalam lingkungan militer, serta tunggakan masyarakat terhadap pengadilan yang adil bagi semua pihak.

Kejadian ini juga mengundang refleksi tentang peran militer dalam masyarakat. Satuan Brigif 8/Garuda Cakti, yang terlibat dalam kasus ini, perlu dianggap sebagai contoh bagi semua anggota TNI dalam upaya menjaga integritas dan kepatuhan terhadap hukum. Kejadian seperti ini mengancam reputasi militer dan memerlukan tindakan tegas agar tidak terjadi lagi.

Memang, insiden kekerasan dari pihak berwenang harus ditanggapi dengan serius. Kasus ini membutuhkan penyelidikan yang transparan dan tindakan hukum yang konsekuen. Masyarakat juga harus jaga keimbangan antara penghormatan terhadap militer dengan tuntutan adil atas setiap pelanggaran yang dilakukan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan