UMKM Binaan BRI Mempromosikan Batik Tangerang ke Pasar Lebih Luas

Dari Jakarta, peran kreativitas pelaku UMKM dalam memodernkan batik terlihat jelas melalui Datik Daryanti, pendiri Datik Batik yang berasal dari Tangerang Selatan. Dengan dukungan program BRIncubator dari BRI, usaha ini berkembang pesat melalui peningkatan kapasitas, akses modal, serta peluang pasar yang lebih luas.

Mulai dari hobi yang sederhana, Datik yang dulunya ibu rumah tangga, akhirnya memutuskan untuk terjun ke dunia mode dengan mendirikan Datik Batik pada 2012. Awalnya didukung oleh Dinas Koperasi & UKM dan Dinas Perindustrian & Perdagangan Kota Tangerang Selatan, brand ini kini dikenal luas di wilayah tersebut. Produk yang ditawarkan meliputi kain, dress, kemeja, outer, dan aksesori, dengan teknik hand-printing, cap, atau tulis tangan.

Nama Datik Batik terinspirasi dari nama pendirinya dan jenis produk utama, sehingga memiliki identitas yang kuat dan mudah diingat. Motif-motif yang mereka ciptakan menggabungkan kearifan lokal dengan sentuhan modern, beberapa diantaranya terinspirasi dari lambang Tangerang Selatan seperti anggrek vandoglas, kacang, kopi, bambu, hingga rumah blandongan.

Produk Datik Batik tidak hanya diproduksi, tetapi juga sering tampil di berbagai pameran mode, termasuk pada Hari Batik Nasional 2024 di Swiss-Belhotel Serpong, yang dihadiri Ibu Walikota Tangerang Selatan. Selain itu, seragam batik yang mereka buat sudah dipakai untuk berbagai acara pemerintahan dan hiburan, bahkan pernah dipakai Puteri Indonesia Banten 2022.

Pada 2025, Datik melangkah lebih jauh dengan mengikuti program BRIncubator di Rumah BUMN BRI Jakarta. Melalui pelatihan selama dua minggu, ia memperoleh wawasan tentang strategi pemasaran, branding, dan pengelolaan keuangan. “Saya belajar banyak dari mentor-mentor luar biasa, mulai dari pemasaran, penjualan, sampai pengelolaan keuangan secara efisien,” kata Datik.

Awalnya, ia hanya mencatat pendapatan dan pengeluaran secara sederhana, tetapi setelah ikut BRIncubator, ia memahami pentingnya manajemen bisnis yang rinci karena detail kecil pun berpengaruh besar. Selain ilmu, ia juga mendapatkan dukungan modal yang membantu meningkatkan produksi dan penjualan.

Melalui BRIncubator, BRI menyediakan mentor berpengalaman yang membantu UMKM meningkatkan kualitas usaha. “Saya juga mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi di pameran-pameran bergengsi, sehingga produk batik saya dapat lebih dikenal dan menjangkau pasar lebih luas,” tambah Datik.

Menurut Direktur Mikro BRI, Akhmad Purwakajaya, BRIncubator adalah program pelatihan dan pendampingan bagi UMKM terpilih di Rumah BUMN, dengan tujuan meningkatkan daya saing agar siap berkompetisi di pasar internasional. Program ini memfokuskan pada peningkatan literasi, digitalisasi, serta akses modal untuk mendukung pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

Riset terbaru menunjukkan bahwa program inkubasi seperti BRIncubator tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga mendorong UMKM untuk mengembangkan inovasi dalam produk dan pemasaran. Studi kasus Datik Batik menunjukkan bahwa dukungan struktural dan akses modal dapat membawa dampak signifikan pada pertumbuhan bisnis UMKM.

Dari kisah Datik, terlihat bahwa dengan dukungan yang tepat, UMKM dapat berkembang menjadi brand yang berdaya saing. Program seperti BRIncubator bukan hanya menguatkan usaha kecil, tetapi juga memperkuat ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan inovasi dan dukungan yang tepat, batik modern dapat menjadi salah satu daya tarik utama pasar global.

Jika Anda punya ide bisnis, jangan ragu untuk mencobanya. Dengan semangat dan dukungan yang tepat, setiap usaha dapat tumbuh menjadi sesuatu yang lebih besar. Kreativitas dan dedikasi seperti yang ditunjukkan Datik Batik adalah bukti bahwa semangat wirausaha dapat mengubah mimpi menjadi kenyataan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page