Protes Massa Menolak Presiden Baru Bolivia Berlangsung di Jalan-Jalan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ratusan orang berdemonstrasi di jalan-jalan untuk menolak keputusan pemilu yang memakai Rodrigo Paz sebagai pemenang. Para demonstran menuduh adanya kecurangan dalam proses pemilihan dan meminta audit atas hasil yang telah diumumkan.

Paz, seorang ekonom berusia 58 tahun, menyatakan kemenangannya setelah mengalahkan lawannya, Jorge Quiroga, dalam putaran kedua pemilu yang digelar pada Minggu (19/10) waktu setempat. Dia meraih 54,4 persen suara.

Dalam aksi protes yang terjadi pada Senin (20/10), pengunjuk rasa menggelar aksi longmarch di alun-alun utama ibu kota La Paz, yang juga menjadi tempat kedudukan kantor presiden dan gedung parlemen. Mereka meneriakkan tuduhan kecurangan dan kekecewaan atas hasil pemilu.

Seorang mahasiswa bernama Pablo Perez (23) menyatakan kesal karena menurutnya suara rakyat tidak dihormati. Polisi berhasil membubarkan unjuk rasa tersebut tanpa ada laporan tentang bentrokan.

Sementara itu, Jorge Quiroga mengakui kekalahannya dan memberikan ucapan selamat kepada Paz. Dia juga mengatakan bahwa hasil pemilu akan diperiksa ulang dalam beberapa hari mendatang untuk memeriksa adanya kejanggalan yang dituduh oleh pengunjuk rasa.

Tuduhan kecurangan tersebut terus beredar di media sosial, tetapi belum ada bukti yang kuat. Kemenangan Paz dalam pemilu ini menandai berakhirnya 20 tahun pemerintahan sayap kiri di Bolivia, negara yang sedang menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam empat dekade terakhir.

Tribunal Pemilu Tertinggi Bolivia telah mengumumkan hasil pemilu tersebut pada Minggu (19/10). Kepala tribunal, Oscar Hassenteufel, menolak tuduhan kecurangan dan bahkan mengajak agar isu tersebut dihentikan di Bolivia.

Kondisi politik di Bolivia saat ini sangat sensitif, dengan dugaan kecurangan pemilu yang mengubah dinamika kekuasaan. Pada masa depan, perhatian akan terus terarahkan pada proses verifikasi hasil pemilu dan tanggapan pemerintah terhadap tuntutan pengunjuk rasa.

Meskipun aksi protes telah dibubarkan, isu keadilan dan transparansi dalam pemilu masih menjadi pemasiya bagi masyarakat Bolivia. Kemenangan Paz menandai perubahan era politik yang memerlukan dukungan dan kepercayaan dari seluruh kalangan untuk menjaga stabilitas negara.

Setelah dua dekade berkuasa oleh sayap kiri, Bolivia kini menghadapi tantangan baru dalam mempertahankan stabilitas politik dan ekonomi. Penting bagi semua pihak untuk bekerja bersama dalam mengatasi krisis saat ini dengan bijak dan damai.

Ketika negara menghadapi perubahan besar, penting bagi setiap warga untuk tetap berpegangan pada nilai demokrasi dan keadilan. Hanya dengan kerjasama dan ketelitian dalam memeriksa hasil pemilu, Bolivia dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi rakyatnya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan