Mikroplastik Temukan Tempat di Otak Manusia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Setelah temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenai keberadaan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta, muncul keterangan baru yang lebih mengejutkan dari bidang kesehatan global. Partikel plastik mikro dan nano, ternyata tidak hanya merusak lingkungan udara dan air, melainkan juga telah meresap dan mengumpul di otak manusia dalam jumlah yang menimbulkan kekhawatiran serius. Hal ini menguatkan kenyataan bahwa semua bagian tubuh manusia, mulai dari paru-paru, plasenta, hingga organ reproduksi, tidak luput dari kontaminasi oleh partikel plastik.

Tim peneliti dari University of New Mexico melakukan analisis terhadap 51 sampel jaringan otak dari individu yang wafat antara tahun 2016 dan 2024. Hasil perbandingan dengan sampel hati dan ginjal dari autopsi yang sama menunjukkan bahwa konsentrasi mikroplastik di otak jauh lebih tinggi. Beberapa sampel dari tahun 2024 bahkan mengandung hampir 0,5 persen mikroplastik berdasarkan berat jaringan. “Situasi ini sangat membanggunkkan,” ungkap Dr. Matthew Campen kepada The New Lede. “Jumlah plastik yang terserap ke otak jauh di atas perkiraan dan pengalaman saya.”

Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa partikel plastik mikro dapat memasuki tubuh melalui sistem pencernaan dan menembus barier darah-otak hanya dalam waktu dua jam. Peneliti mengidentifikasi mikroplastik seperti PVC, polistirena, dan polietilen, dengan tingkat kekontaminasi yang terus meningkat. Walaupun masih berupa studi preprint yang belum melalui peer-review, para ahli khawatir akan dampak jangka panjang. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa akumulasi mikroplastik di otak bisa menyebabkan perubahan perilaku dan respon peradangan.

Dengan adanya temuan ini, perhatian akan dampak mikroplastik pada kesehatan manusia meningkat. Sebagai pelaku, kita harus lebih sadar akan penggunaan plastik dan upaya pengelolaan sampah di sekitar kita. Hal ini bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang keberlangsungan hidup manusia di masa depan. Mari bergerak lebih bijak dan segera.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan