Macron Mengusulkan Peran Ukraina dalam Rapat Antara Trump dan Putin

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mencatat dengan positif rencana pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ia menekankan bahwa Ukraina dan negara-negara Eropa patut terlibat dalam diskusi tersebut.

“Karena Ukraina menjadi pokok pembicaraan, mereka wajib hadir. Karena topik berdampak pada keamanan Eropa, Eropa juga harus terlibat,” ungkap Macron kepada para wartawan setelah sesi pertemuan puncak pemimpin Uni Eropa Selatan di Slovenia, seperti dilansir AFP, Senin (20/10/2025).

Rencana pertemuan tersebut muncul setelah telepon antara kedua pemimpin, yang menurut Kremlin berlangsung dengan “sangat jujur dan penuh kepercayaan”. Telepon ini terjadi saat upaya diplomasi untuk perdamaian di Ukraina semakin intensif, terutama setelah pertemuan puncak antara Putin dan Trump di Alaska pada 15 Agustus lalu tidak menghasilkan hasil nyata.

“Sudah disepakati bahwa tim dari kedua negara akan segera mempersiapkan pertemuan puncak, mungkin di Budapest,” kata penasihat utama Putin, Yuri Ushakov, kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Jumat (17/10/2025). Ushakov juga menjelaskan bahwa Budapest, ibu kota Hungaria, diusulkan oleh Trump dan segera mendapat dukungan Putin.

“Percakapan sungguh bermakna, jujur, dan penuh kepercayaan,” tambahnya. Dia juga mengungkapkan bahwa telepon selama 2,5 jam itu diawali oleh Rusia.

Percakapan antara Putin dan Trump terjadi ketika Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sedang dalam perjalanan ke Washington DC untuk membahas berbagai isu, termasuk kemungkinan pengiriman rudal jarak jauh Tomahawk dari AS. “Vladimir Putin mengulangi bahwa rudal Tomahawk tidak akan mengubah situasi di medan perang, tapi akan merusak hubungan antara kedua negara kita. Selain itu, prospek penyelesaian damai juga akan terancam,” ujar Ushakov.

Macron mendorong partisipasi Ukraina dan Eropa dalam diskusi ini bukan tanpa alasan. Dengan melibatkan pihak yang langsung terlibat, pihak berbagi kepentingan dapat mencapai kesepakatan yang lebih adil dan berkelanjutan. Selain itu, upaya diplomasi ini juga perlu didukung oleh berbagai pihak untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih besar.

Pertemuan antara Trump dan Putin bisa menjadi titik balik bagi situasi di Ukraina, namun tanpa kehadiran Ukraina dan negara-negara Eropa, langkah-langkah diplomatik ini hanya akan menjadi upaya semu yang tidak membawa hasil nyata. Oleh karena itu, kolaborasi antarnegara menjadi kunci utama untuk mengakhiri perang ini dan memastikan stabilitas di wilayah tersebut.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan