Kisah Petualangan Eros Djarot: Inspirasi dari Perjalanan Hidupnya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bambang Soesatyo, sebagai anggota Komisi III DPR RI, Ketua MPR RI ke-15, dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, memuji peluncuran dua buku: “Autobiografi Eros Djarot” dan “Apa Kata Sahabat”. Buku-buku tersebut menceritakan perjalanan panjang seorang tokoh yang berjasa di berbagai bidang, Eros Djarot. Menurut Bamsoet, Eros merupakan sosok yang terus menegakkan kebenaran melalui seni, jurnalisme, dan aktivisme.

Dalam pernyataan yang disampaikan setelah menghadiri acara peluncuran buku tersebut di Jakarta, Senin (20/10/2025), Bamsoet menjelaskan bahwa Eros Djarot menjadi simbol keberanian untuk berfikir bebas di tengah tekanan politik dan budaya. Eros dikenal sebagai orang yang tidak gentar untuk mengungkapkan pendapatnya, tanpa memisahkan seni dengan politik atau idealisme dengan realitas.

Sebagai Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7, Bamsoet menambahkan bahwa kelebihan Eros terletak pada kemampuannya mengikat dunia seni, politik, budaya, dan bisnis tanpa kehilangan identitas aslinya. Eros selalu mampu beradaptasi dengan zaman tanpa melupakan prinsip-prinsipnya. Dalam bidang musik, film, dan media, jejaknya tetap konsisten dan mempengaruhi kesadaran masyarakat.

Bamsoet juga menekankan bahwa Eros tidak hanya sekedar kritikus, tetapi juga pemikiran yang menyajikan solusi. Dalam situasi politik yang sering berubah, sikap konsisten seperti yang ditunjukkan Eros menjadi sesuatu yang langka dan berharga.

Menurut Bamsoet, kehadiran buku ini penting untuk generasi muda yang tumbuh dalam era digital yang instan. Generasi milenial perlu belajar dari Eros bahwa kreativitas sejati berasal dari keberanian berpikir dan ketulusan within.

Salah satu warisan terbesar Eros bukan hanya karya-karyanya, tetapi juga keteladanan moral dan intelektualnya. Dia tidak menjadi seniman yang hanya menghibur, tetapi lebih memilih menjadi pejuang yang menggunakan seni sebagai alat perubahan. Dalam zaman yang sering tercemar kepalsuan, ketulusan dan keberanian seperti yang ditunjukkan Eros menjadi inspirasi yang bernilai.

Acara peluncuran buku tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Guntur Soekarnoputra, Guruh Soekarnoputra, Bambang Wuryanto, Djoko Suyanto, Aburizal Bakrie, Ganjar Pranowo, Jaya Suprana, Theo L Sambuaga, Tonny Wenas, Bambang Harimurti, Slamet Rahardjo, Abraham Samad, serta tokoh-tokoh politik dan budayawan lainnya.

Bambang Soesatyo menyampaikan bahwa dalam era digital yang serba instan, generation milenial perlu belajar dari Eros bahwa kreativitas sejati berasal dari keberanian berpikir dan ketulusan dalam berkarya. Tidak mengejar popularitas, tetapi mengedepankan kedalaman makna.

Dalam konteks modern, penuh dengan informasi yang cepat dan serba instan, tokoh seperti Eros Djarot menjadi contoh yang hebat bagi generasi muda untuk tetap berpegang pada nilai-nilai kekuh dan tidak mengorbankan prinsip demi kesenangan sementara. Ketulusan dalam seni dan keberanian dalam menegakkan kebenaran tetap menjadi landasan yang kuat bagi pembangunan masyarakat yang lebih baik.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan